SUMUT  

Ini Jembatan Rp2 M Bernilai Historis Perjuangan Bangsa

Bupati Karo Terkelin Brahmana bersama pejabat Pemkab Karo, Selasa 25 Juni 2019, berfoto di jembatan “Napak Tilas Pahlawan Nasional Kiras Bangun” yang dibangun dengan anggaran APBD 2017 senilai Rp2 miliar. [Foto Ist | Rienews]

“Pelebaran ini sangat penting. Pembangunan jalan adalah urat nadi perekonomian warga, karena konsep kita untuk kepentingan 20 hingga 30 tahun ke depan,” katanya.

Merespons hal itu,  Mariani br Sitepu menyatakan akan dimusyawarahkan (runggud) dengan warga, karena tanah warga akan terkena pelebaran jalan. Mariani meyakini arga Desa Batukarang akan merelakan tanahnya untuk pelebaran jalan.

“Sepertinya, warga akan mendukung. Mengingat pembangunan jalan ini direspons positif dan diapresiasi warga sejak awal. Namun demikian, kami akan kembali musyawarahkan lagi,” tuturnya.

Pembangunan jalan dan jembatan di kawasan itu, sebut Mariani, sudah lama menjadi impian warga Desa Batukarang, Desa Rimokayu, Payung dan Kutasuah. Jalan dan jembatan baru ini sangat strategis sebagai jalan penghubung antar desa dan kecamatan.

“Kami berterimakasih kepada Bapak Bupati Karo Terkelin Brahmana yang sudah menganggarkan pembangunan jalan dan jembatan ini sekaligus berkenan melihat langsung jalan dan jembatan yang sudah siap dibangun. Dengan adanya jalan dan jembatan ini akan mempercepat laju perekonomian masyarakat sekitar,” imbuh Mariani.

Kepala Bappeda Karo, Nasib Sianturi menambahkan pembangunan jalan dan jembatan, selain sebagai jalur evakuasi dan jalan penghubung antar desa dan kecamatan, jalan tersebut nantinya berfungsi menjadi jalan alternatif antar kecamatan yang multifungsi untuk mempercepat laju pertumbuhan perekonomian masyarakat petani.

“Pembangunan ini bersumber dari APBD Karo Tahun Anggaran 2017 dengan total dana digelontorkan sekitar Rp 2 miliar lebih,” ujar Nasib.

Menyinggung panjang jalan yang juga telah selesai dibangun dari arah Desa Batukarang sampai jembatan pertama adalah 285 meter, selanjutnya dibangun jembatan pertama dengan panjang 12 meter dengan lebar 5 meter. Kemudian, dari jembatan pertama dibangun lagi jalan sepanjang 286 meter, baru dibangun jembatan kedua dengan panjang 24 meter, dengan lebar 4,5 m. Jembatan itu berada di atas jurang yang berkedalaman 50 – 70 meter mengarah ke sungai Lau Biang.

“Untuk menghubungkan Desa Batukarang (Kecamatan Payung) dengan Desa Kutasuah (Kecamatan Munte),” kata Nasib. (Rep-01)