“Dengan cepatnya perubahan yang terjadi saat ini, harus ada persiapan untuk dapat mengatasinya. Karenanya kemampuan untuk mengidentifikasi, meramalkan serta mengevaluasi bahaya yang mungkin terjadi di masa depan, agar negara dapat segera pulih kembali sangat dibutuhkan. Apabila kebijakan yang menekankan pada hal ini dilaksanakan, saya yakin tujuan kita untuk menciptakan masyarakat yang mandiri dalam aspek pertanian akan lebih mudah terwujud,” tegas Songphol.
Berita UMY: UMY Gelar Workshop Film di Kalangan Kumintas Seni Desa Sumber
Dia mengungkapkan, target dari pertanian berkelanjutan adalah manfaat yang optimal bukan pada manfaat yang maksimal.
“Karenanya aspek seperti rehabilitasi, konservasi, dan kemandirian merupakan hal yang ditekankan. Kegiatan ini merupakan cerminan dari komitmen kita dalam memberikan solusi untuk kehidupan yang lebih baik,” imbuh Songphol.
ITFSS 2019 ini merupakan kali keempat diadakan oleh Program Studi Agroteknologi UMY, dimulai sejak Senin 4 Maret 2019 hingga Jumat 8 Maret 2019. Program ITFSS diikuti 25 mahasiswa-mahasiswi dari 4 negara, yakni Jepang (13 mahasiswa), Spanyol (2 mahasiswa), Thailand (2 mahasiswa), dan Indonesia (8 mahasiswa). (Rep-04)
