“Sering terjadi kecelakaan akibat kondisi jalan yang berbelok-belok, konturnya naik-turun, serta licin pada saat hujan,” kata Terkelin.
Bupati menegaskan, pentingnya pembangunan Jalan Tol Medan-Karo sebagai penunjang suksesnya program Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba yang mencakup Kabupaten Karo.
“Kabupaten Karo termasuk dalam Kawasan Strategis Nasional (KSN) Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro), dan KSPN Danau Toba. Untuk mendukung dan mengembangkan potensi tersebut, dibutuhkan sarana dan prasarana pendukung, salah satunya tersedianya prasarana transportasi yang handal,” ungkap Terkelin.
Berdasarkan kajian Ikatan Cendekiawan Karo, Sumatera Utara, sebut Terkelin, arus lalulintas Medan-Berastagi tidak mungkin dapat menampung arus lalulintas sesuai standar kelancaran lalulintas yang baku. Karena itu, untuk jangka panjang pembangunan Jalan Tol Medan-Karo, diperkirakan sepanjang 45 kilometer, merupakan alternatif yang paling optimal untuk menyelesaikannya.
Adapun rute Jalan Tol Medan-Karo, antara lain kawasan tol Amplas, Kota Medan, menuju Kecamatan Tig panah, Kecamatan Kabanjahe, dan Tongging.
“Tujuan Pemkab Karo mengusulkan pembangun jalan tol diharapkan akan meningkatkan kunjungan wisata, meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar Danau Toba khususnya Kabupaten Karo,” pungkas Terkelin. (Rep-01)