Kemenkes Terbitkan SE Waspada Penularan Pnemonia di Indonesia

Ilustrasi pnemonia. Foto Tumisu/pixabay.com.
Ilustrasi pnemonia. Foto Tumisu/pixabay.com.

“Masyarakat tetap tenang, jangan panik,” kata Imran.

Menurut Imran, pneumonia yang merebak di Tiongkok pada prinsipnya sama dengan pneumonia yang terjadi di masyarakat, yakni disebabkan infeksi bakteri. Namun berdasarkan laporan epidemiologi, kebanyakan kasus pneumonia di sana disebabkan mycoplasma pneumoniae.

Mycoplasma merupakan bakteri penyebab umum infeksi pernapasan (respiratory) sebelum COVID-19. Bakteri ini diketahui memiliki masa inkubasi yang panjang. Penyebarannya tidak secepat virus penyebab pandemi COVID-19, sehingga tingkat fatalitasnya rendah.

SE Mycoplasma Pneumonia
Dalam surat edaran itu juga memuat sejumlah langkah antisipasi yang harus dilakukan oleh seluruh jajaran kesehatan dalam menghadapi penyebaran mycoplasma pneumonia di Indonesia.

Bahwa Kemenkes telah mendorong fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) dan pintu masuk negara untuk aktif pelaporan temuan kasus pneumonia melalui saluran yang disediakan, yakni Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon Event Based Surveillance (SKDREBS)/Surveilans Berbasis Kejadian (SBK) maupun ke PHEOC.

“Kami mengimbau kepada Dinas Kesehatan, rumah sakit maupun pintu masuk negara agar segera melaporkan apabila ada indikasi kasus yang mengarah pada pneumonia,” terang Imran.

Menurut Imran, upaya mitigasi tidak bisa dilakukan pemerintah sendiri, melainkan harus dibarengi dengan komitmen seluruh masyarakat agar pengendalian pneumonia lebih optimal. Berikut adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan masyarakat untuk mengantisipasi penularan pneumonia di Indonesia:

Pertama, melakukan vaksin untuk melawan influenza, COVID-19, dan patogen pernapasan lainnya jika diperlukan. Kedua, tidak melakukan kontak atau menerapkan jaga jarak aman dengan orang yang sakit.

Ketiga, memastikan memiliki ventilasi yang baik. Keempat, membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti mencuci tangan memakai sabun antiseptik dan air mengalir.

Kelima, apabila merasa kurang enak badan atau sakit, sebaiknya tidak keluar rumah dan tetap menggunakan masker dengan baik serta benar.

Artikel lain

Nawawi Pomolango Gantikan Firli, DPR Ingatkan Tantangan Mafia Hukum

USNI Wisuda 406 Mahasiswa, Calon Enterpreneur Muda di Era Digital

KFC Indonesia Melalui PMI Donasikan Rp1,5 Miliar untuk Palestina

“Segera ke fasyankes terdekat jika ada tanda gejala, batuk dan atau kesukaran bernapas disertai dengan demam,” kata Imran. (Rep-04)

Sumber: Kementerian Kesehatan