Malang masuk dalam kategori Media Arts karena kapasitasnya di bidang gim, animasi, digital storytelling, komunitas makerspace, dan dukungan kuat universitas serta sektor kreatif muda di Jawa Timur. Dengan status ini, Malang dapat mengakses praktik terbaik kota-kota media arts lain seperti Changsha atau Gwangju, sekaligus menawarkan kolaborasi Asia Tenggara berbasis konten lokal.
Lima kota di indonesia masuk jaringan kota kreatif UNESCO antara lain Pekalongan sebagai kota Crafts and Folk Art pada 2014, Bandung sebagai kota design pada 2015, Ambon sebagai kota Musik pada tahun 2019, Jakarta sebagai kota literatur pada tahun 2021, serta Surakarta (Solo) sebagai kota Crafts and Folk Art pada 2023.
Dengan bergabungnya Ponorogo dan Malang, total kota kreatif Indonesia menjadi tujuh dan menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara Asia dengan portofolio bidang kreatif yang paling beragam di jaringan Kota Kreatif UNESCO (UCCN), kriya dan seni rakyat, desain, musik, sastra, dan media arts).
Ini sejalan dengan fokus UNESCO agar kota-kota menjadikan budaya dan industri kreatif sebagai penggerak ketahanan sosial, investasi, dan kohesi komunitas.
Tahun 2025 ini UNESCO menambahkan 58 kota baru sehingga jejaring UCCN kini beranggotakan 408 kota dari lebih 100 negara. Untuk pertama kalinya juga diperkenalkan bidang baru “Arsitektur”, menunjukkan bahwa UCCN terus berkembang dan relevan dengan agenda pembangunan perkotaan terkini.
Masuknya Ponorogo dan Malang sebagai salah satu dari 58 kota kreatif baru dalam jaringan kota kreatif UNESCO idealnya ditindaklanjuti oleh pengampu kepentingan terkait untuk melaksanakan langkah strategis.
“Pemerintah kota bekerja sama dengan kementrian dan pengampu kepentingan terkait segera melaksanakan rencana aksi 4 tahun bagi Ponorogo dan Malang sesuai pedoman UCCN,” imbuh Satrya. (Rep-06)






