SUMUT  

Pembuatan Aplikasi Damkar Karo Terkendala Biaya

Bupati Karo Terkelin Brahmana bersama Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Damkar Karo Teguh Purba. [Foto Ist | Rienews]

Melalui aplikasi itu, Teguh meyakinkan pihaknya akan mengetahui persis lokasi kejadian kebakaran dan kebekaran kebakaran dari laporan masyarakat.

“Dalam aplikasi itu nanti, kita akan tahu titik (kebakaran) karena berbasis GPS. Saat masyarakat melaporkan data yang valid dengan mencantumkan foto dan tempat kejadian. Nantinya juga akan mendapatkan laporan pertanggungjawaban saat kami menjalankan tugas,” jelas Teguh.

Menurut Teguh, dengan aplikasi yang tersebut, Damkar Karo dapat mengetahui laporan kebenaran peristiwa kebakaran.

“Aplikasi ini dirancang mampu meningkatkan akurasi titik koordinat kebakaran serta kesigapan personel Pemadam Kebakaran dalam menangani kobaran api. Aplikasi ini mampu menangkal berita palsu (hoax) terkait peristiwa kebakaran. Seringkali oknum warga iseng melapor kejadian (kebakaran) yang tidak benar. Ketika petugas ke lokasi, ternyata tidak ada kejadian apa-apa,” ungkapnya.

Teguh mengaku kecewa dengan adanya ulah warga memberikan laporan palsu atas peristiwa kebakaran.

“Kami geram dengan laporan (kebakaran) palsu. Tapi mau bagaimana, tugas kitakan merespons semua aduan kebakaran secara cepat. Saya harap dengan aplikasi ini nantinya, hal semacam itu tidak akan terjadi lagi,” ujarnya.

Merespons rencana Damkar Karo, Bupati Karo Terkelin Brahmana menyatakan akan mencarikan anggaran untuk membangun aplikasi tersebut. Dikatakannya, dengan kebutuhan anggaran Rp50 jutaan, tidak perlu menunggu pembahasan P-APBD Karo 2020.

“Kalau anggaran yang dibutuhkan hanya sekitar Rp 50 jutaan, tak perlu menunggu pembahasan P-APBD 2020. Ini artinya buang waktu, energy, dan kelamaan. Nanti kita bicarakan dengan Kepala Cabang Bank Sumut atau Kepala Cabang Bank yang lain. Mengingat pentingnya aplikasi berbasis teknologi untuk membantu masyarakat. Artinya bahwa masyarakat menuntut pelayanan publik yang dapat diandalkan, terjangkau, dan interaktif,” ujar Terkelin. (Rep-01)