Koalisi mengingatkan kepada Presiden Prabowo bahwa pernyataan Hasan Nasbi, tidak seharusnya didiamkan karena mengandung unsur kebencian terhadap kelompok jurnalis atau media yang kritis.
Koalisi menegaskan, terlepas dari sikap dan posisi media untuk kritis terhadap situasi yang ada, ungkapan yang menyepelekan teror ini mengusik hak rasa aman seseorang, terutama jurnalis dalam kerja-kerja jurnalistiknya.
Ungkapan yang disampaikan Hasan Nasbi menunjukkan rendahnya komitmen pemerintah, yang diwakili Kantor Komunikasi Kepresidenan, terhadap demokrasi dan kebebasan sipil. Bukannya menyampaikan, setidaknya sikap keperihatinan terhadap teror tersebut, justru seakan mendukung tindakan teror tersebut.
Koalisi Masyarakat Sipil mendesak Presiden untuk meninjau kembali posisi Hasan Nasbi dari jabatan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan.
“Dengan sikap tersebut di atas, nampak ia tidak cukup patut secara etika untuk menyampaikan pesan kepresidenan kepada masyarakat. Apalagi, peristiwa penghapusan cuitannya sendiri di akun X tentang RUU TNI sudah lebih dari cukup untuk mengevaluasi kinerja Hasan Nasbi sebagai ujung tombak komunikasi Presiden,” tulis Koalisi.
Kantor media massa Tempo diteror kiriman paket berisi kepala babi yang dibungkus kotak kardus dilapisi stirofoam. Kotak berisi kepala babi tersebut ditujukan jurnalis perempuan Tempo. Paket diterima satuan pengamanan Tempo pada 19 Maret 2025 pukul 16.15 WIB. Namun, yang bersangkutan baru menerima paket pada Kamis, 20 Maret 2025, pukul 15.00 WIB, sepulang dari liputan. Ketika paket dibuka, menyeruak bau busuk, dan isinya kepala babi.
Pemimpin Redaksi Tempo Setri Yasra mengatakan, kiriman paket berisi kepala babi tersebut sebagai bentuk teror terhadap kebebasan pers.
Artikel lain
Demonstrasi Tolak Revisi UU TNI Diwarnai Teror, Kekerasan dan Intimidasi Terhadap Aktivis
Respon YLBHI Atas Pengesahan RUU TNI: Kudeta Terhadap Kedaulatan Rakyat
Aliansi Jogja Memanggil Gelar Aksi Tolak Revisi UU TNI di DPRD DIY
“Kami sedang menyiapkan langkah-langkah selanjutnya sebagai respons atas kejadian ini,” kata Setri. (Rep-02)