“Sudah ada ketentuannya, calon pemimpin yang kita pilih itu adalah seorang Muslim. Urusan kepala daerah misalnya, maka harus kita pilih pasangan Muslim-Muslim. Itu sudah diatur dalam Islam. Allah akan mempertanyakan pilihan itu nanti,” tegas ustadz Latief.
Kenapa Islam mengatur ketentuan tentang kepemimpinan.
Ustadz Latief menegaskan agar umat Islam punya pedoman memilih dan memiliki pemimpin yang bisa menyelamatkan agama Islam.
“Kita datang ke TPS saja harus punya pedoman. Konon lagi dalam memilih pemimpin yang akan membawa kita pada kemaslahatan. Bukankah agama itu ada, agar umat manusia terhindar dari kemudharatan,” imbuh ustadz Latief.
Ustadz Latief mengimbau agar tak ada lagi keraguan dalam benak umat Islam, bahwa politik merupakan urusan agama.
“Umat Islam harus peduli dengan politik. Politik itulah mengatur perekonomian, budaya serta keadilan bagi kita. Jadi, Islam itu bukan soal pengajian semata tapi peran aktif dalam berpolitik,” pungkas ustadz Latief. (Rel)
