RIENEWS.COM – Ahli Rematologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan-Universitas Gadjah Mada (FKKMK UGM), Prof. Dr. dr. Nyoman Kertia, Sp.PD-KR menyampaikan bahwa penyakit autoimun (Lupus) dapat menyerang siapa saja. Namun hingga saat ini kasus lupus paling banyak terjadi pada wanita usia produktif.
Wanita merupakan kelompok yang lebih sering terjangkit penyakit lupus dibanding laki-laki, karena berhubungan dengan aktivitas hormon dan memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat.
“Wanita muda usia kisaran 15-25 tahun merupakan kelompok yang lebih rentan terkena lupus,” ujar Nyoman Kertia, Kamis 9 Mei 2019, di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Dr. Sardjito.
Lupus merupakan penyakit seribu wajah sebab memiliki gejala yang tidak khas. Gejala dan sakit yang ditimbulkan beragam, dan manifestasi lupus pada tiap orang yang terkena bisa berbeda-beda.
Meskipun sulit dikenali, Nyoman mengatakan, orang dapat mengenali gejala-gejala awal lupus melalui Saluri (Sadari Lupus Sendiri). Gejalanya antara lain nyeri pada sendi, demam, ruam di kulit, rambut rontok, demam, sariawan, dan sensitif terhadap paparan sinar matahari.
Baca Berita:
Terseret Truk Elpiji, Ringan Ginting Tewas Terlindas
Bupati Karo-Pertamina Geothermal Energy Bahas Bonus Produksi
“Jika sudah ada dua gejala, misalnya demam disertai nyeri sendi sebaiknya segera periksa ke dokter,” kata Nyoman juga Ketua Departemen Penyakit Dalam FKKMK UGM.
Hari ini, 10 Mei 2019, diperingati sebagai Hari Lupus Dunia.