KARO  

Kehidupan dan Kreativitas Pasien Jiwa Tunalaras Berastagi

Petugas Tunalaras Berastagi akrab bersama penghuni menunjukkan botol berisi sabun cair karya mereka, Selasa 10 April 2018.[Foto Rienews.com]

Jiwa yang sakit dari beban pikiran yang membuat mereka stres berat.

RIENEWS.COMTANGAN dingin Tunalaras Berastagi dalam merawat, memulihkan, dan membina mereka yang alami gangguan jiwa, terbukti. Malahan, pasien yang telah sembuh enggan meninggalkan Tunalaras, yang berada di kota wisata itu.

Di bawah pengelolaan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesejahteraan Sosial, Tunalaras tak sekadar mampu mengembalikan kejiwaan para penghuninya. Pasien di sini juga mampu menyalurkan kreativitas mereka yang bernilai rupiah.

Dalam perjalanannya,Tunalaras berhasil memulihkan pasiennya hingga kembali dalam lingkungan keluarga mereka. Malahan, seorang pasien Tunalaras yang telah sembuh, enggan meninggalkan lokasi  yang berada di Jalan Jamin Ginting, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

Kepala Seksi UPT Tunalaras, Romianto Imanuel Ginting menyebutkan jumlah pasien yang ditangani mereka mencapai 110 orang.

“Tiga puluh persen masih mengalami ganguan jiwa, selebihnya mulai normal, dan lima jiwa sudah dikembalikan ke pihak keluarga masing – masing,” kata Romianto, Selasa 10 April 2018.

KLIK: Bupati Evaluasi Pelaksanaan APBD Karo Triwulan I  TA 2018

Pasien yang sudah pulih dan diterima lingkungan keluarga dan masyarakat, mereka dapat kembali kepada keluarga, atau bebas keluar masuk Tunalaras.

Romianto mengatakan, kesibukan rutin penghuni Tunalaras berlangsung dari pagi hingga sore hari.

“Kita ajari  dengan cara menyibukan diri. Selain membersihkan lingkungan  juga mencuci pakaian mereka sendiri,” beber Romianto.

Di sore hari, penghuni Tunalaras diajak berolahraga, dan beribadah sesuai agama masing-masing.

“Mereka kita ajari berolahraga, dan beribadah sesuai dengan keyakinan agama mereka. Baik bagi yang sudah normal mau pun bagi yang belum bisa beradaptasi dengan lingkungan.  Semua terus kita pacu agar lebih sehat lagi. Agar cepat diterima di lingkungan seperti dulu kala,” kata Romianto.

Pasien di Tunalaras kebanyakan berasal dari  Rumah Sakit Jiwa yang berada di Pulau Sumatera.

Mereka yang alami gangguan jiwa, tidak semata akibat pengaruh narkoba.