Bareskrim Polri Buron Gembong Narkoba Fredy ‘Cassanova’ Pratama

Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada menunjukkan barang bukti narkoba yang disita dari jaringan Fredy Pratama yang disebut gembong narkoba terbesar di Indonesia. Foto Instagram Divisi Humas Polri.
Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada menunjukkan barang bukti narkoba yang disita dari jaringan Fredy Pratama yang disebut gembong narkoba terbesar di Indonesia. Foto Instagram Divisi Humas Polri.

RIENEWS.COM – Fredy Pratama gembong narkoba terbesar di Indonesia kini status buron. Fredy mengendalikan jaringan narkobanya dari Thailand. Polri menduga adanya kemungkinan gembong narkoba, Fredy Pratama, mengubah wajah dan identitasnya.

Munculnya nama Fredy Pratama sebagai gembong narkoba terbesar di Indonesia, berkat hasil kerja sama dalam operasi yang dilakukan Bareskrim Polri bersama DEA (badan narkotika Amerika Serikat), Kepolisian Thailand, dan Kepolisian Malaysia.

Sejak 2020 hingga 2023, Direktorat Reserse Narkoba Bareskrim Polri bersama Polda Metro Jakarta, Polda Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Polda Lampung, mengungkap 408 kasus narkoba dengan 884 tersangka. Kasus yang diungkap tersebut memiliki relasi dengan Fredy Pratama.

Barang bukti yang disita 10,2 ton sabu, 116,346 ribu butir ekstasi, 13 unit kendaraan, 4 bangunan, dan sejumlah uang di ratusan rekening.

Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada menegaskan, narkoba yang berhasil disita itu dikendalikan oleh sindikat narkoba jaringan Fredy Pratama.

Fredy Pratama alias Miming masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Buronan tersebut diketahui punya banyak nama samaran, dan diketahui keberadaannya di Thailand.

“Sekarang (Fredy Pratama) masih DPO ada di Thailand,” kata Komjen Wahyu Widada, Rabu, 13 September 2023.

Pengungkapan kasus narkoba jaringan Fredy Pratama ini, hasil join operation yang melibatkan kepolisian lintas negara serta DEA.

“Kita lakukan dalam bentuk join operation yang dilakukan juga dengan rekan-rekan kita dari Royal Thailand Police dan Royal Malaysia Police juga dengan US-DEA dan dengan rekan-rekan kita di Indonesia dengan Imigrasi, dengan PPATK, Bea Cukai, dan Ditjen Pas,” kata Komjen Wahyu.

Operasi Plastik

Direktur Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa menyinyalir Fredy Pratama mengubah wajah dan identitasnya. Fredy sudah menjadi target operasi penangkapan Polri sejak 2014.

“Ya ada kemungkinan dia mengubah wajah, muka ya. Ya mau operasi plastik kita nggak tahu, dia mengubah identitas diri,” ungkap Brigjen Mukti Juharsa.

Artikel lain

Pemberantasan Judi Online, Kemenkominfo Temukan 176 Rekening Bank

Polri Gagalkan Upaya Ekspor Benih Bening Lobster Senilai Rp87,5 Miliar

Dikenakan TPPU Aset Rp89 Miliar Milik Bandar Narkoba Disita