BNPB Terbitkan Buku Saku Menghadapi Bencana

Cover Buku Saku "Tanggap Tangguh Menghadapi Bencana" yang diterbitkan BNPB. [Foto IstIRienews.com]

RIENEWS.COM – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis buku saku berjudul “Tanggap Tangkas Tangguh Menghadapi Bencana” Edisi 2018. Ribuan buku dibagikan dalam bentuk cetakan dan softcopy secara cuma-cuma itu merespon kejadian dan dampak bencana di Indonesia. Berdasarkan polling bencana yang diedarkan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui akun media sosial tentang tingkat kesiapsiagaan masyarakat dan pemerintah daerah menghadapi bencana, dari 9.619 responden sebanyak 77 persen menjawab belum siap dan 14 persen menyatakan cukup siap.

“Hanya sembilan persen yang menyatakan siap,” kata Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran pers yang diterima Rienews.com, Ahad, 4 November 2018.

Sementara berdasarkan data BNPB, selama tahun ini terhitung per 25 Oktober 2018 telah tecatat ada 1.999 kejadian bencana di Indonesia. Dampak yang ditimbulkan meliputi 3.548 orang tewas dan hilang, 13.112 orang luka-luka, 3,06 juta jiwa mengungsi dan terdampak bencana, 339.969 rumah rusak berat, 7.810 rumah rusak sedang, 20.608 rumah rusak ringan, dan ribuan fasilitas umum rusak.

“Jumlah ini akan terus bertambah hingga akhir 2018 mendatang,” kata Sutopo.

Buku saku itu diharapkan membantu meningkatkan pengetahuan dan sosialisasi bencana. Di dalam buku berjumlah 86 halaman itu berisi hal-hal mendasar yang perlu diketahui oleh masyarakat, baik ancaman bencana maupun tips-tips menghadapi bencana. Meliputi bencana berujud gempa bumi, tsunami, erupsi gunung api, banjir, tanah longsor, puting beliung, kekeringan, serta kebakaran hutan dan lahan. Sejumlah kontak darurat juga disertakan di dalamnya.

Bagian awal buku tersebut juga disisipkan catatan penting, bahwa buku itu tak menjamin keselamatan pembacanya. Melainkan menjadi pedoman umum untuk kesiapsiagaan bencana. Latihan dinilai menjadi upaya nyata untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Poin-poin tersebut perlu disampaikan kepada masyarakat dan stake holder melalui peningkatan sosialisasi dan pendidikan kebencanaan.