“Selain itu yang paling penting dalam ZBNF oleh petani, memanfaatkan segala yang ada di sekitar lingkungan dan lahan sebagai petani. Itulah namanya zero budget,” tegas Terkelin.
Bupati menyatakan, pengetahuan yang diperoleh di ZBNF akan diujicobakan di Kabupaten Karo.
“Ke depan apa yang kita dapat, pengetahuan terkait ZBNF ini maka kita akan terapkan, ujicoba di lahan yang akan kita sediakan. Untuk menguji kemampuan (sistem) ZBNF di India sangat populer dan menghasilkan hasil pertanian lebih 2 kali lipat hasilnya. Sehingga petani di India dianggap oleh seluruh dunia sukses atas menerapkan ZBNF,” kata Terkelin.
Terkelin menegaskan menyediakan lahan seluas 98 hektar untuk melakukan ujicoba pertanian sistem ZBNF.
“Untuk lahan sudah ada di Desa Rumamis, lahan tidur seluas 98 hektar. Sebelum kita berangkat ke India Kepala Desa Rumamis, Kecamatan Barus Jahe, sudah menawarkan lahan tersebut agar kita gunakan,” ungkap Terkelin.
Kepala Desa Rumamis, Jasa Sitepu menyatakan mendukung program Bupati Karo dalam pemanfaatan lahan tidur di Desa Rumamis.
“Kita sudah kirim video (menggunakan drone) dan sudah kita sampaikan melalui Staf Bupati untuk diteruskan kepada Bupati Karo. Lahan tidur tersebut seluas sekitar 98 hektar. Apabila Pemkab Karo memakainya sebagai lahan penguatan pangan, kami mendukung penuh. Baik program ZBNF, itu tergantung Pemkab Karo. Kita berikan, sebab sejak awal sudah kita infokan bahwa lahan ini layak untuk dikelola Pemkab Karo. Kita siap mendukung,” pungkas Jasa. (Rep-01)