Direktur Sumber Daya Energi, Mineral, dan Pertambangan Kementerian PPB/Bappenas, Mineral, Togu Santoso Pardede mengatakan, geopark merupakan program resmi UNESCO yang dibentuk pada 2015.
Geopark memiliki potensi warisan geologi (geosite) yang bernilai yakni geoheritage, geodiversity, biodiversity, dan culture diversity. Karena itu perlu memahami, menjaga, dan mencintai warisan yang ada di tujuh kabupaten se-kawasan Danau Toba.
“Saat ini terdapat 229 UNESCO Global Geopark (UGGp) di 50 negara di dunia. Jumlah UGGp terbanyak ada di Tiongkok 49 UGGp, Spanyol 18 UGGp, Indonesia 12 UGGp, Italia 12 UGGp, dan Jepang 10 UGGp,” sebutnya.
UGGp diharapkan dapat berkontribusi untuk mencapai SDGs melalui geowisata berkelanjutan. Selain itu kegiatan ekonomi yang didorong oleh masyarakat lokal yang bukan hanya mengasilkan pekerjaan dan pendapatan juga meningkatkan kesadaran publik akan pengelolaan berkelanjutan terhadap warisan bumi.
General Manager Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark (BPTCUGGp) Azizul Kholis menyebutkan, revalidasi Toba Caldera akan dilakukan pada 21-25 Juli 2025. Para asesor atau validator tiba melalui Bandara Silangit. Mereka direncanakan mengunjungi sejumlah tempat di kawasan Danau Toba seperti Taman Eden juga kunjungan ke Samosir untuk melihat sejumlah geosite.
Para validator juga menuju Merek-Sipiso-piso-Tongging, dan kembali ke Kota Medan. Dijadwalkan asesor yang akan hadir yakni Jose Brilha (Portugal) dan Jeon Yong Mun (Korea Selatan).
Artikel lain
Gubsu Bobby Tegaskan Proyek Jalan di Sumut Tetap Lanjut
KPK Tangkap Kadis PUPR, Bobby Klaim Berulang Ingatkan Jajaran Jangan Korupsi
Kolaborasi Telkom-Conversant Solusi Distribusi Konten Digital Cepat dan Aman
Dalam rapat tersebut, Gubernur Sumut bersama tujuh kepala daerah se-kawasan Danau Toba juga melakukan penandatangan pernyataan komitmen mendukung revalidasi dan keberlanjutan pengelolaan Toba UNESCO Global Geopark. (Rep-01)