“Kalau begini terus, para petani kol terancam bangkrut. Aku sendiri sudah jera nanam kol,” tutur James.
Disebutkan James, modal untuk menaman kubis perbatang hingga panen (masa tanam 3 bulan) mencapai Rp700 hingga Rp1.000.
“Kalau tanaman itu tumbuh sempurna, bisa menghasilkan rata-rata 2 kilogram perbatang. Sudah jelas petani nombok (dengan harga jual Rp500/Kg),” kata James.
Menurut James, harga jual kubis yang diharapkan petani berkisaran Rp2.000 hingga Rp3.000 perkilogram.
Petani baru akan mendapat untung sedikit jika harga dikisaran mencapai Rp2000-3000/kg. Karena itu, James berharap pemerintan segera mencari solusi untuk mengatasi harga ini.
Akibat anjloknya harga kubis, petani enggan memanen.
“Kubiarkan saja kol itu busuk. Dirawatpun makin dalam kantongku koyak. Kecuali harganya bisa mencapai Rp5.000 perkilogram seperti tahun 2015 lalu,” ujar rekan James Tarigan.
Petani berharap Pemerintah Kabupaten Karo turut mencarikan solusi yang dihadapi petani kubis saat ini. (Rep-01)