“Sampai saat ini kami belum menerima laporan adanya vaksi palsu di wilayah Bogor,” kata Kepala Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Bogor, Nia Nurkania, kemaren.
Dinkes Kota Bogor telah menyebarkan surat edaran dari Dinas Provinsi Jawa Barat terkait vaksi palsu. Surat edaran tersebut beriksan informasi beberapa jenis vaksin yang dipalsukan yakni BCG, Campak, Polio, Hepatitis B dan Tetanus Toksoid.
“Dinkes Provinsi Jawa Barat mengimbau kepada seluruh pelaksana pelayanan imunisasi baik pemerintah maupun swasta untuk memeriksa kembali pembelian vaksin yang terindikasi dipalsukan,” katanya.
Apabila sumber pembelian vaksi tersebut diragukan, pihak terkait diminta untuk agar tidak menggunakan vaksin tersebut.
“Pembelian vaksin sebaiknya dari distribusi resmi PT Biofarma atau menggunakan vaksin yang tersedia di Dinas Kesehatan setempat, dan berkoordinasi dengan dinas serta puskesmas setempat,” katanya.
Selain itu, apotik, rumah sakit dan pusat pelayanan imunisasi diminta memantau dan melaporkan apabila ada laporan orang tua pasien yang melaporkan KIPI karena vaksi tersebut ke Dinas Kesehatan setempat.
Masyarakat tidak perlu khawatir dengan kondisi saat ini. Setindaknya ada tujuh alasan masyarakat tidak perlu khawatir atas berita vaksi palsu.
Jika anak mendapatkan imunisasi di Posyandu, Puskesmas, dan Rumah Sakit Pemerintah, vaksi disediakan oleh pemeirntah didapatkan langsung dari produsen dan distributor resmi. “Jadi vaksin dijamin asli, manfaat dan keamanannya,” katanya.
Selanjutnya, jika anak mengikuti program pemerintah yakni imunisasi dasar lengkap di antaranya Hepatitis B, DPT, Polio, Campak, BCG yang diadakan oleh pemerintah didistribusikan ke dinas kesehatan, hingga fasilitas pelayanan kesehatan, dijamin asli, manfaat dan keamanannya.
“Jika peserta JKN dan melakukan imunisasi dasar misalnya vaksin BCG, Hepatitis B, DPT, Polio dan Campak, pengadaan vaksin didasarkan pada Fornas dan e-katalog dari produsen dan distributor resmi,” katanya.[ANT/GUN]