Oleh: Dr. KRMT Roy Suryo, M.Kes
RIENEWS.COM – Dalam puncak acara peringatan Ulang Tahun Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ke-17 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu, 15 Februari 2025, ada momentum menarik, Prabowo Subianto memberikan sebilah Keris Emas kepada Joko Widodo (Jokowi).
Banyak yang mulai menerka-nerka, apa sebenarnya makna dibalik pemberian senjata khas tradisional Jawa tersebut.
Sebagaimana informasi khusus yang diterima, di mana spesifikasi ini masih jarang ditulis oleh media. Keris emas yang diberikan Prabowo ke Jokowi tersebut dinamakan “Kyai Garuda Yaksa” (mirip dengan nama Padepokannya di Hambalang), memiliki Luk (lekukan) yang dihitung dari gagang keris ke atas berjumlah 13.
Dipilihnya Kyai Garuda Yaksa Luk-13 ini tentu sudah merupakan pertimbangan tersendiri, karena memiliki makna simbolis yang kuat dalam budaya dan perpolitikan Indonesia. Meski angka 13 sering disebut-sebut sebagai “angka sial”, sampai-sampai ada sebutan “celaka tiga belas”, “Friday the third teen” hingga beberapa hotel menghilangkan lantai 13 dan menggantinya dengan “12A”. Tetapi ternyata angka 13 ini yang dipilih Prabowo untuk jumlah Luk keris yang diberikan ke Jokowi.
Jadi apakah untuk buang sial?
Boleh saja jika ada orang yang memaknai di atas, karena bagaimanapun juga Prabowo harus menerima “warisan buruk” dari Rezim Jokowi selama 10 tahun sebelumnya (2014-2024) yang sampai-sampai mendapatkan “penghargaan International” berupa Finalis Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) yang secara de facto-dan de jure-merupakan bukti pandangan dunia terhadap Indonesia tersebut. Oleh karenanya tidak heran sampai-sampai Prabowo harus melakukan efisiensi di berbagai bidang.
Namun, kalau kita mau melihat secara filosofi positif, keris dengan Luk-13 sering dikaitkan dengan kepemimpinan, kewibawaan, dan perlindungan.
Dalam tradisi Jawa, keris bukan sekadar senjata tetapi juga lambang kekuatan spiritual dan tanggung jawab pemimpin terhadap rakyatnya. Apalagi nama “Garuda Yaksa” yang mencerminkan Jiwa Patriotik: Garuda melambangkan lambang negara Indonesia, yang merepresentasikan kekuatan, keberanian, dan perlindungan terhadap rakyat, dan Yaksa berarti raksasa atau penjaga, yang melambangkan tanggung jawab besar dalam menjaga bangsa dan negara.
Pemberian keris ini bisa juga dianggap sebagai simbol Persatuan dan Legitimasi Kepemimpinan, di mana Prabowo dan Jokowi pernah menjadi rival politik dalam beberapa Pilpres sebelumnya, tetapi sejak 2019, Prabowo mau bergabung dalam pemerintahan Jokowi sebagai Menteri Pertahanan.
Dalam budaya Jawa, pemberian keris adalah bentuk penghormatan. Keris dianggap memiliki tuah dan energi spiritual yang diberikan kepada orang yang dianggap layak menerimanya, dalam hal ini Jokowi, yang dianggap Prabowo sebagai “guru”-nya.
Jadi, penyerahan Keris Kyai Garuda Yaksa Luk-13 bukan sekadar seremoni, tetapi memiliki makna mendalam untuk menunjukkan penghormatan dari “murid” kepada “guru”-nya.
Artikel lain
Aksi Hari Pekerja Rumah Tangga Nasional 2025, Kapan RUU PPRT Disahkan?
Respons Keterangan Menteri Sri Mulyani, ADAKSI: Tukin for All
PSAD: Tidak Bijak Memangkas Anggaran Pendidikan dan Lembaga Pilar Demokrasi