Mewujudkan Karo Tanpa Wilayah Kumuh

Buruknya sistem drainase mengakibatkan banjir di Jalan Desa Doulu, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, Sumtaera Utara, akibat luapan air hujan. [Foto Rienews]

Ini Saran Bupati di Tahun Pertama Lembaga Adat dan Budaya Karo

“Program Kotaku berbasis masyarakat dapat menjembatani dan mengsinergikan komitmen dari berbagai pihak untuk mendorong, menciptakan pemukiman yang layak,” katanya.

Bupat menambahkan, tahun 2020 Program Kotaku dapat memfokuskan pada bidang drainase.

“Selama ini, kita tahu dan terlihat di sudut-sudut kota di Karo sering mengalami kebanjiran akibat dari penataan drainase kurang baik,” tegasnya.

Sementara Kepala Bappeda Karo Nasib Sianturi mengatakan, kawasan kumuh perkotaan di Karo mencapai 133,00 hektar. Kawasan ini tersebar di sembilan kelurahan, dua kecamatan; Kecamatan Kabanjahe dan Berastagi.

Sampai Tahun 2018, Pemkab Karo berhasil menurunkan kawasan kumuh Seluas 111,59 hektara atau 83,80 persen.

“Untuk mencapai angka nol hektar permukiman kumuh, maka pada tahun 2019 sesuai data  harus  dapat menurunkan luas kawasan kumuh (sisanya) sebesar 21,47 hektar atau 16.20 persen,” imbuh Nasib. (Rep-01)