Penelitian Suhadi, Permukaan Air Tanah di Sleman Tiap Tahun Turun

Dosen FIS UNY Suhadi Purwantara. [Foto UGM | Rienews]

Baca Berita: 8 Sekolah di Karo Raih Anugerah Adiwiyata

Suhadi menekankan perlunya pengelolaan khusus peresapan buatan di kawasan sub-urban yang berada dekat Kota Yogyakarta. Pengelolaan peresapan buatan di kawasan Yogyakarta bagian utara perlu dilakukan untuk meningkatkan cadangan air tanah.

Langkah tersebut perlu dilakukan mengingat laju penurunan permukaan air tanah di Yogyakarta dan sejumlah wilayah di Kabupaten Sleman terus terjadi.

Setiap tahunnya, menurut Suhadi, muka air tanah di Kabupaten Sleman mengalami penurunan sebesar 15 hingga 30 sentimeter. Kondisi tersebut disebabkan tingginya pemakaian air, sementara wilayah resapan air semakin berkurang, karena alih fungsi lahan menjadi perumahan dan bangunan publik.

“Pada kawasan tersebut, kedalaman air tanah sangat dalam dan laju peresapan sangat tinggi sehingga patut dibangun sumur resapan buatan,” kata Suhadi.

Besarnya sumur resapan yang perlu dibangun, Suhadi mengusulkan alternatif di kawasan terbangun seluas 28,3 kilometer persegi diperlukan sumur resapan sebanyak 361.473. Namun, perhitungan tersebut tidak mencakup kawasan yang kurang potensial atau dengan muka air tanah dangkal. (Rep-04 | Rel)