“Sektor pariwisata penerimaan terbesar kedua sumber PAD kita. Kita harus tanggap, perhatian dunia saat ini sangat besar ke pariwisata Karo. Berbenahlah, jangan nanti jelek nama kita di luar hanya gara-gara tidak terpeliharanya infrastruktur jalan,” kata Terkelin Brahmana.
Bupati mengingatkan para kepala dinas agar tidak bertumpu anggaran kepada APBD.
“Kan ada bantuan beberapa perusahaan yang ada di sekitar wilayah ini (Raja Berneh-Doulu). Kita minta bantuannya melalui CSR, begitu juga pengusaha-pengusaha pemandian air panas yang ada di sini kita ajak bersama-sama berpartisipasi memperbaiki jalan dan gorong-gorong yang sering sumbat bila hujan deras turun,” imbuh Terkelin.
Ditegaskannya, perbaikan ini tidak menggunakan anggaran dari APBD Karo. Namun, memanfaatkan bantuan perusahaan, baik dari Pertamina mau pun dari PT. Tirta Sibayakindo Berastagi serta partisipasi masyarakat.
“Saling bekerjasama, saling berkolaborasi. Hilangkan ego sektoral, silakan segera bentuk tim kerjanya (Dinas Pariwisat dan Dinas PUPR) bersinergi dengan Pemdes dan masyarakat setempat,” ujar Bupati Karo.
Bupati menginginkan saat Lebaran nanti, wisatawan tidak boleh terganggu karena kerusakan jalan.
“Standby kan alat-alat untuk memperbaikinya dan hitung berapa biayanya, segera kalkulasikan dan langsung kerjakan. Dua-tiga hari sebelum hari H Lebaran, ini sudah siap. Karena ini tujuannya untuk meningkatkan pelayanan jelang Lebaran, pekerjaan ini harus segera dilaksanakan, karena ini sifatnya segera dan serius,” pungkas Bupati Karo. (Rep-01)