Presiden Saksikan Kesepakatan Pascabanjir Bandang Jayapura

Kepala BNPB Doni Monardo menyambut Presiden Joko Widodo di acara penandatangan Nota Kesepakatan dalam penyelesaian permanen pascabanjir bandang Kabupaten Jayapura, Senin 1 April 2019, di ruang VIP Bandara Sentani, Jayapura, Papua. [Foto BNPB | Rienews]

Pemilu 2019, Dandim Tulang Bawang: Wajib Hukumnya Netral

Korban Tewas Bencana di Jayapura Kini Mencapai 104 Orang

Sinkronisasi mitigasi bencana dan literasi kebencanaan untuk masyarakat melalui edukasi, sosialisasi dan simulasi bencana; Konservasi tanah dan air serta pembangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan; Penataan kawasan dan pemulihan ekosistem cagar alam Pegunungan Cycloop; Pemetaan hak ulayat masyarakat adat yang berwawasan lingkungan dan berbasis mitigasi bencana.

Penguatan pembinaan dan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah berbasis komunitas dan ekonomi lokal; Pembangunan infrastruktur, investasi dan perijinan sesuai dengan daya dukung dan daya tampung yang berwawasan lingkungan dan berbasis mitigasi bencana; Menyediakan lokasi dan hunian sementara serta hunian tetap bagi masyarakat terdampak bencana, dan rawan bencana; Bidang lain yang disepakati para pihak.

Menurut Kepala Data Pusat Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, setelah penandatanganan Nota Kesepakatan yang berlangsung 15 menit, Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke pos penampungan penyintas di GOR Toware, Kampung Kwadeware, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, Papua.

Banjir bandang Sentani mengakibatkan 112 warga meninggal dunia, dan 17 warga masih dilaporkan hilang. BPBD Provinsi Papua mencatat korban luka berat sejumlah 153 jiwa dan luka ringan 808 jiwa. Sejumlah 4.763 jiwa (963 KK) mengungsi di 21 titik pos penampungan. Sedangkan kerusakan rumah warga, BPBD mencatat 1.788 rumah rusak dengan rincian rusak berat 291 rumah, rusak sedang 209, dan rusak ringan 1.288. (Rep-02)