“Program ini bukan hanya soal gizi, tetapi juga tentang mendorong rantai ekonomi lokal agar semakin kuat. Masa depan Langkat dan Indonesia berada di tangan generasi muda hari ini. Mereka harus tumbuh kuat, cerdas, dan berdaya saing,” tegasnya.
Perwakilan Badan Gizi Nasional, Rahma Dewi Auliyasari menjelaskan bahwa program MBG merupakan bagian penting dari upaya mencapai Indonesia Emas 2045. Dikatakannya, pemenuhan gizi tidak hanya berpengaruh pada kesehatan, tetapi juga pada daya saing bangsa di masa depan.
“Individu dengan gizi yang terpenuhi akan lebih sehat dan memiliki potensi berkembang lebih baik. Jika program ini berjalan maksimal, kita akan melihat berbagai perubahan positif, mulai dari menurunnya angka kekurangan gizi hingga meningkatnya perekonomian dan terbukanya lapangan kerja,” jelasnya.
Rahma menegaskan, pentingnya konsumsi pangan beragam, bergizi seimbang, dan aman (B2SA) yang bersumber dari pangan lokal, serta memastikan bahwa program MBG menyasar peserta didik dari jenjang PAUD hingga SMA, baik negeri maupun swasta, serta ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
Camat Wampu, Ahmad Fitria berkomitmen mendukung pelaksanaan program MBG.
“Program ini harus kita dorong bersama. Dengan kerja sama masyarakat, kita bisa menurunkan angka gizi buruk dan meningkatkan kesehatan. Mari saling peduli dengan lingkungan sekitar dan menjalankan program ini dengan penuh keikhlasan,” ujarnya.
Kegiatan sosialisasi ini diharapkan semakin memperkuat pemahaman masyarakat terhadap pentingnya gizi seimbang serta mendorong kolaborasi seluruh pihak dalam mewujudkan generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan berkualitas menuju Indonesia Emas 2045. (Rep-07)






