Nah, gerakan masif mengawal putusan MK di berbagai kota ini juga menunjukkan bahwa tidak benar bila rakyat Indonesia disebut sudah apatis, sudah tidak peduli pada kondisi demokrasi. No, sama sekalii tidak. Harapan itu menyala, harapan itu menyala terang dan insya Allah makin terang, dan terangnya harapan ini harus terus kita jaga, kita besarkan sama-sama.
Hal lain yang ingin saya sampaikan, bahwa takdir Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa sudah tertulis bahwa saya tidak mengikuti kontestasi kali ini, dan sejujurnya ada selalu rasa lega setiap kali melewati sebuah persimpangan jalan.
Ketika amanat itu diberikan artinya Allah Subhanahu Wa Ta’ala meyakini bahwa ini yang terbaik, dan ketika amanat itu tidak diberikan, saya yakin Allah Subhanahu Wa Ta’ala sedang melindungi pada kita. Jadi itu juga yang saya jalani selama ini.
Begitu kita menyaksikan situasinya, hasilnya, maka saya yakin Insya Allah ada hikmah-hikmah besar yang akan muncul nanti.
Mungkin ada yang tanya, Pak Anies ada gak penyesalan tidak mengikuti Pilkada ini. Kalau saya ditanya ada penyesalan, tidak ada.
Ada penyesalan itu, apa yang saya sesali itu, yang saya sesali adalah aspirasi warga kampung-kampung miskin kota, rakyat miskin kota yang berdatangan ke rumah ini, ke tempat sini, setelah selesai Pilpres kemarin, bergantian berombongan datang, bergantian, menyampaikan keinginan, aspirasi, Pak tolong kembalikan kondisi yang kemarin kita rasakan. Satu setengah tahun ini hilang, dari mulai usaha untuk perbaikan kampung-kampung kumuh, perbaikan kondisi ekonomi mereka, yang selama itu kami selalu jadikan sebagai fokus perhatian. Dan selama berapa bulan ini saya mendatangi mereka semua. Ini yang saya kalau dibilang perasaan ya, ada perasaan, waduh aspirasi ini tidak bisa kita tuntaskan.
Lihat warga Kampung Bayam yang terlantar, berat rasanya. Lihat kampung-kampung yang setiap kali kita datang, Pak tolong itu tuntaskan, berat rasanya kalau mereka tidak bisa mendapatkan penuntasan atas usaha meningkatkan kesejahteraannya.
Itu yang kalau ditanya sebagai rasa sesal, bagaimana rakyat miskin di Jakarta yang menjadi fokus perhatian kita, tidak bisa saya penuhi harapannya.
Pada saudara-saudara semua, warga kampung di Jakarta, rakyat miskin kota, saya minta maaf karena tidak bisa membantu melalui jalan pemegang kewenangan, pembuat kebijakan, tapi bukan berarti perjuangan kita berhenti, dan bukan berarti ikhtiar kita selesai di sini, nggak.
Dengan cara lain, nanti kita sama-sama berjuang untuk bisa memperbaiki kondisi rakyat miskin kota yang saat ini sedang menghadapi tantangan besar sekali.
Saya minum kopi dulu, ya.
Jadi catatan lain yang saya rasakan, ya ketika mengikuti proses ini semua bahwa terbuka kenyataan bahwa sistem politik kita, demokrasi kita masih kita masih amat ringkih dan kita punya PR untuk mengajak seluruh rakyat memiliki kesadaran yang lebih baik tentang proses politik, tentang proses demokrasi agar demokrasi kita, itu bisa berjalan dengan benar, berjalan dengan baik, dan hasilnya adalah untuk dirasakan seluruh rakyat.
Ini PR tersendiri dan bukan sesuatu yang sederhana, tapi kita kerja keras dan saya rasa kita jangan berhenti di sini. Karena itu salah satu tujuan besar yang akan diperjuangkan ke depan adalah meningkatkan kesadaran politik dan demokrasi Indonesia. Membantu mendorong supaya inisiatif-inisiatif, gerakan-gerakan sosial kemasyarakatan, itu bisa tumbuh berkembang khususnya di kalangan anak muda. Seperti yang selama ini sudah dikerjakan. Seperti misalnya Humanis, Ubah Bareng, Turun Tangan, dan lain-lain.
Nah, ada lain yang saya ingin share di sini, kalau dalam interaksi termasuk juga di sosial media, banyak sekali yang memberikan usul, saran, lebih baik Anies berkarier di luar negeri aja. Ada yang usul, saya ke lembaga-lembaga internasional, ada yang usul saya untuk mengajar di kampus-kampus di luar negeri.
Saya jawab, tidak. Insya Allah tidak.
Saya mencintai Indonesia tanpa syarat, di sini saya dilahirkan, di sini saya dibesarkan, dan di sini saya akan berjuang. Kecintaan pada Indonesia membuat saya tidak akan bisa meninggalkan tanah ini, saya akan tetap berada di Indonesia, saya akan tetap berkarya di Indonesia, saya akan tetap berjuang di Indonesia bersama dengan saudara-suadara sebangsa, untuk membuat Indonesia lebih adil, sejahtera bagi semuanya. Saya tidak akan meninggalkan Indonesia dan bekerja di tempat lain hanya karena situasi yang saya dihadapi.
Insyaallah ini akan terus menjadi pegangan saya ke depan. Tentu saya akan berkiprah di banyak tempat, tapi basis tetap di sini, dan bekerja bersama dengan saudara-saudara sebangsa.
Kemudian ada yang usul, supaya saya masuk partai atau bikin partai politik.
Nah gini, kalau masuk partai pertanyaannya partai mana yang sekarang tidak tersandera oleh kekuasaan. Jangankan dimasuki, mencalonkan saja terancam, agak berisiko juga bagi yang mengusulkan. Jadi ini adalah sebuah kenyataan, jadi kita kedepannya.
Apakah lalu akan buat partai politik baru. Gini, bila untuk mengumpulkan semua semangat perubahan yang sekarang makin hari makin terasa besar, dan itu menjadi sebuah kekuatan, diperlukan jadi gerakan maka membangun Ormas, membangun partai baru, mungkin itu jalan yang kami tempuh.
Kita lihat sama-sama ke depan, semoga tidak terlalu lama lagi kita bisa mewujudkan langkah-langkah konkrit untuk bisa mewadahi gerakan yang sekarang ini, makin hari makin membesar. Menginginkan Indonesia yang lebih setara, demokrasi yang lebih sehat, politik yang lebih mengedepankan policy, gagasan.
Ini respons saya atas situasi yang sedang terjadi saat ini.
Saya sampaikan pada semua di akhir ini, kutipan yang pernah saya sampaikan pekan lalu. Kutipan dari Rene De Clercq yang dimasukkan oleh Bung Hatta ke dalam pledoinya di tahun 1928, di Den Haag, 96 tahun yang lalu Bung Hatta menggunakan kata kalimat ini, saya ingin ulang kalimat itu, bunyinya begini, Hanya ada satu negeri yang menjadi Negeriku, ia tumbuh dengan perbuatan, dan perbuatan itu adalah perbuatanku.
Artikel lain
Laksanakan Putusan MK, KPU Terbitkan PKPU Nomor 10 Tahun 2024
Pencatutan KTP Warga, Calon Independen Gubernur Jakarta Dapat Dibatalkan
Aksi Demo Ojol, Dobbrak: Kami Pekerja Bukan Mitra
Insya Allah segala perbuatan yang saya lakukan ke depan, masih terus tetap dan akan selalu ditujukan negeri yang saya cintai, Indonesia. Dan saya harap makin banyak di antara kita semua yang mau bergerak bersama kita, bersama kami untuk Indonesia, untuk keadilan, untuk kesetaraan untuk kebersamaan, untuk persatuan yang ada di negeri kita.
Terima kasih semuanya, salam hangat dan hormat.
Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh. (Rep-02)