“Terlalu bersemangat bisa meningkatkan kecemasan berlebihan dan justru membuat under performance,” ungkap Afif.
Tim psikolog pun melakukan pendekatan individu maupun kelompok, bersamaan dengan periodisasi latihan. Tujuannya, pemain dapat menampilkan ketenangan dan kewaspadaan serta sikap mental yang ideal saat menghadapi pertandingan.
Alhasil, pemain mampu melakukan game plan, kemudian memanfaatkan peluang termasuk di fase injury time (tambahan waktu yang diberikan wasit atas waktu yang hilang selama pertandingan berlangsung). Kondisi tersebut tidak mudah dan membutuhkan ketenangan yang luar biasa dalam menghadapi tekanan pertandingan.
“Khusus menjelang final, kami sempat berbincang santai dengan pemain,” ungkap Afif.
Pemain pun dengan tenang menyampaikan apabila Indonesia bisa menaklukkan Vietnam dengan baik, mengapa hal sama tidak bisa dilakukan pemain saat melawan Thailand?
Saat itulah tim psikolog menyadari bahwa timnas sudah memiliki mentalitas ideal untuk menghadapi final. Terbukti dengan ketenangan mereka saat menghadapi situasi sulit. Pemain menyamakan skor 2-2 pada menit akhir waktu normal, hingga akhirnya Irfan Jauhari mencetak gol saat perpanjangan waktu. Fajar Fathurrahman dan Beckham Putra pun menyudahi permainan.
Bentuk Nyata Kesehatan Mental
Afif menyampaikan gelaran SEA Games merupakan bentuk nyata kesehatan mental yang memengaruhi kemampuan atlet unjuk diri di lapangan. Dalam laga semifinal Indonesia melawan Vietnam 3-2, lalu final Indonesia melawan Thailand meraup skor 5-2.
Bagi Afif, proses seluruh pemain dalam dua pertandingan tersebut merupakan gambaran bagaimana pemain mampu menampilkan versi terbaik dari dirinya, yang berkaitan dengan stabilitas emosi dan ketangguhan yang baik. Sebuah penampilan yang menggambarkan efek kesejahteraan psikologis pada penampilan pemain di lapangan.
Artikel lain
Menteri Johnny Plate Diborgol, Kuntadi Sebut Ini Bukan Pidana Biasa
Dagangan-KADIN DIY Teken MoU Penyediaan Akses Penerapan Digitalisasi UMKM
Beli Tiket Resmi Konser David Foster And Friends di Tiket.com
“Pemain memiliki kontrol yang bagus, bisa mengelola banyak aspek dalam kondisi tertekan. Bahkan saat rekannya dikeluarkan wasit karena mendapat kartu merah di semifinal, mereka tetap mengelola diri dengan baik dan fokus pada tujuan,” ujar Afif yang pernah menjadi tim psikolog dari tim nasional baseball softball putri untuk Asian Games 2018. (Rep-04)
Sumber: Unair
