Baca Juga: Samsung Galaxy S10 Series Dirilis di Kota Medan
Abadi Pinem mengatakan, pembangunan Gapura Kerukunan Beragama di latarbelakangi adanya rumah ibadah bergandengan, yakni rumah ibadah Umat Islam , Kristen, Vihara Buddha, yang satu-satunya ada di Kabupaten Karo.
“Secara bergandengan dan bahkan satu dinding, yang menandakan kerukunan umat beragama yang selama berpuluh-puluh tahun tetap hidup berdampingan rukun dan damai,” ujar Abadi Pinem.
Peresmian pembangunan turut dihadiri perwakilan umat Islam H. R. Kumar. Dia menyatakan, pembangunan gapura lintas agama bukti kebersamaan, dan kerukunan umat beragama.
“Terlebih daerah kita ini adalah daerah wisata yang sangat kompleks, artinya keberagaman itu indah. Bentuk gapura ini sesuai desain yang ditunjukkan oleh panitia pelaksana, akan dibentuk dengan reliefnya bermotif budaya sesuai kearifan lokal, dan menggambarkan tiga lambang keagamaan yaitu Islam, Kristen dan Buddha,” ujar Kumar.
Hadir dalam peletakan batu pertama pembangunan Gapura Kerukunan Beragama di Lorong Ikuten, Muspika Plus Kecamatan Berastagi, tokoh agama , tokoh adat, pemuda dan para ibu lansia serta warga Lorong Ikuten, Berastagi.(Rep-01)