RIENEWS.COM – Jumari (58 tahun) merasa bangga dengan keberhasilan putri bungsunya, Alyza Firdaus Nabila yang masuk Fakultas Kehutanan di Universitas Gadjah Mada (UGM) tanpa tes, melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMPTN) Tahun 2019.
“Sangat bangga dan bersyukur, anak kami Lyza bisa diterima kuliah di UGM. Ini menjadi kebahagiaan tertinggi bagi keluarga kami,” ucap Jumari sembari menahan haru.
Jumari tak dapat menahan isak tangisnya, saat menceritakan perjuangannya dalam membesarkan anaknya. Setiap dua hari sekali Jumari menyewa mobil bak terbuka yang ia gunakan bersama putranya berkeliling mengambil sampah ke rumah-rumah penduduk di wilayah Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Provinsi D.I Yogyakarta. Sampah-sampah ini selanjutnya dibawa ke tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) Piyungan.
Jumari menuturkan, sudah menjalani pekerjaan itu selama 13 tahun. Sebelumnya, Jumari melakoni pekerjaan sebagai sopir “panggilan”, namun pekerjaan itu ia tinggalkan karena faktor usia.
Perekonomian rumah tangganya yang pas-pas-an ini, bagi Jumari tidak pernah berpikir anaknya akan bisa melanjutkan pendidikan hingga jenjang pendidikan tinggi.
Baca Berita:
Petani Tomat: Harapan Kami Harga Bertahan Sampai Lebaran
Bupati Karo-KPK Teken Komitmen Pencegahan Korupsi
“Rata-rata per bulannya dari angkut sampah dan usaha cucian (istrinya) sekitar Rp1,5 juta untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari,” tutur Jumari, dalam siaran pers UGM yang diterima Redaksi, Selasa 14 Mei 2019.