RIENEWS.COM – Investor asal negeri tirai bambu, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), tertarik untuk berinvestasi di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Salah satu investasi yang akan dikembangkan di Bumi Turang, adalah peternakan babi.
Meski dalam beberapa pekan terakhir, Kabupaten Karo dan sejumlah wilayah di Provinsi Sumatera Utara, merebak virus African Swine Fever (ASF), dikenal virus demam Babi Afrika, menyebabkan ratusan ekor babi mati mendadak, kiranya tak menyurutkan minat para investor asing datang ke Karo.
Rencana investasi ternak babi oleh investor Tiongkok di Kabupaten Karo itu, mengemuka dalam persamuhan Bupati Karo Terkelin Brahmana dengan Hasan Kosasi Group (PT Globalindo Investama Indonesia) ditemani pengusaha asal Jakarta, Efendi Hansen. Pertemuan yang dilangsungkan di ruang kerja Bupati Karo itu, turut dihadiri Kepala Bappeda Nasib Sianturi, Kepala Dinas Pertanian Karo Matehsa Purba, dan Kepala Dinas Kesehatan Karo Irna Safrina Meliala.
Simak Berita 202 Ekor Ternak Babi Mati Mendadak, Diduga Virus Demam Babi Afrika
Efendi Hansen mengutarakan agar Kabupaten Karo menarik dan menyakinkan investor untuk berinvestasi, Pemerintah Kabupaten Karo dapat menyediakan lahan 10 hingga 15 hektar, juga membangun infrastruktur seperti jalan.
Dia menegaskan, investor dalam praktik bisnisnya akan mengikuti aturan dan syarat, juga pengembangan dan pemberdayaan masyarakat.
Baca Berita: