Raditya menyebutkan, kondisi di lapangan saat ini masih hujan disertai angin kencang.
Untuk kerugian materiil, BPBD Flores Timur mendata puluhan rumah warga tertimbun lumpur di Desa Lamanele.
“Selain itu, ada rumah warga sekitar hanyut terbawa banjir serta jembatan putus di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur. Aparat pemerintah desa masih terus melakukan pendataan di lapangan,” imbuh Raditya.
Dalam penanganan dampak banjir banjang, Bupati Timur bersama TNI, Polri dan instansi terkait, menggelar rapat terbatas. Salah satunya memutuskan pendirian posko penanganan darurat.
Menurut Raditya, akses satu-satunya adalah penyeberangan laut ke Pulau Adonara.
“Hujan, angin, dan gelombang tinggi mengakibatkan pelayaran tidak diperbolehkan oleh otoritas setempat,” katanya.
BNPB, sebut Raditya, terus berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Flores Timur dan memantau penanganan darurat.
“Apabila dibutuhkan mobilisasi bantuan, BNPB telah siap dengan pengerahan sumber daya,” tegasnya. (Red)