SUMUT  

Beredar Broadcast Whatsapp Bancakan Dana Relokasi Mandiri 2016

Sebagaian warga pengungsi terdampak erupsi Gunung Sinabung usai mencairkan dana jaminan bantuan hidup (Jadup) dari Kementerian Sosial, Rabu 11 Juli 2018. [Foto Rienews.com]

“Nggak boleh lagi kita main arahkan, karena ini Relokasi Mandiri,” kata Suharta.

Menyoal beredarnya nama-nama penerima anggaran dari broadcast Whatsapp, Suharta menegaskan tidak ada menerimanya.

Dalam broadcast Whatsapp itu, dituliskan seorang pengembang (pemborong) NP mengelontorkan dana hingga Rp 1,4 miliar untuk sejumlah oknum di BPBD Karo.

“Saya juga sudah melihat foto daftar nama-nama yang disebut menerima uang itu. Saya tak bisa memastikan daftar ini benar atau tidak. Tapi yang jelas, sampai saat ini seperak pun tak ada saya menerima uang itu. . Kalau yang lain saya tidak tahu. Jika memang ini betul, saya mendukung kasus ini dibawa ke ranah hukum,” tegas Suharta sembari menunjukkan broadcast Whatsapp bancakan dana Relokasi Mandiri Tahap II, Tahun 2016, di gadget miliknya.

Suharta mengaku tidak mengenal sosok pengembang, NP. “Kenal pun tidak saya dengan Nd Putri itu. Boleh kalian cek hape saya, gak ada nomornya di sini. Tak pernah saya berhubungan dengannya. Karena untuk mencari mitra (pemborong) 100 persen diserahkan ke masyarakat, kita tak ikut campur lagi,” ujar Suharta.

BPBD Kabupaten Karo tahun 2016 telah merealisasikan dana hibah Relokasi Mandiri Tahap II sebesar Rp190,6 miliar. Dana itu diberikan kepada 60 kelompok pengungsi erupsi Gunung Sinabung asal empat desa.

Pengungsi akan menerima dana sebesar Rp110.000.000 per Kepala Keluarga (KK), dengan rincian Rp59.400.000 untuk Bantuan Dana Rumah (BDR), dan Rp50.600.000 untuk biaya Bantuan Dana Lahan Usaha Tani (BDLUT).

Pihak BPBD telah melakukan transfer dana bantuan Relokasi Mandiri ke rekening masing-masing kelompok, sejak bulan Juli tahun 2016. (Rep-01)