Sementara keluarga dan wali korban terus menanti pengidentifikasian oleh DVI terhadap 21 korban tewas lainnya di Rumah Sakit Bhayangkara. Pihak keluarga korban terus menanti hasil identifikasi DVI, di halaman RS Bhayangkara.
Kerabat korban runtuhan bangunan musala pondok pesantren Al Khoziny disediakan tenda berukuran 6×12 meter. Tenda tersebut difasilitasi kebutuhan bagi kerabat penyintas.
“Tenda tak hanya tempat istirahat yang nyaman, tapi juga memberikan segala kebutuhan, seperti permakanan, kebutuhan dasar pribadi, pelayanan kesehatan, psikososial hingga pijat dan bekam gratis sesuai permintaan mereka,” ungkap Muhari.
Sementara posko darurat yang semula berdiri tak jauh dari lokasi kejadian telah dipindahkan ke kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, setelah masuk masa rehabilitasi dan rekonstruksi. (Rep-02)