Sintus Carolus selaku Plh. Sekretaris BPBD Provinsi NTT, memaparkan, siklon tropis Seroja menyebabkan 182 jiwa meninggal dunia, 47 jiwa hilang, 184 luka-luka serta 84.876 jiwa mengungsi. Terdapat pula 63 titik penampungan pengungsi yang tersebar di 10 kabupaten kota.
Baca Juga:
Wabup Karo Theopilus Berharap Zona Integritas WBK dan WBBM di BNN Karo Bawa Perbaikan Nyata
Cory Sebayang dan Theopilus Ginting Sampaikan Visi Misi Memimpin Karo Hingga 2024
Sintus juga memaparkan bahan pangan dan gizi merupakan kategori barang yang paling banyak didistribusikan ke 15 kabupaten kota yang terdampak.
Secara kumulatif, Kota Kupang, Kabupaten Kupang, dan Kabupaten Sabu Raijua merupakan 3 lokasi distribusi berdasarkan jumlah item bantuan yang terbanyak di NTT terutama untuk kategori pangan dan gizi, hunian serta air dan sanitasi.
Sementara itu, sarana vital terus dibangun dan diperbaiki terutama sarana listrik dan komunikasi yang sangat dibutuhkan warga terdampak. Progres pemulihan listrik PLN telah mencapai 97,4 % untuk seluruh NTT. Beberapa wilayah yang belum stabil dikarenakan masalah akses, seperti Sabu Raijua, Lembata, Kupang arah Tablolong dan Buraen karena kerusakan cukup parah. Sementara progress jaringan backbone Telkom telah selesai 100 %, 738 BTS sudah pulih dan coverage Telkomsel sudah 100% per hari ini (29/4).
Sintus menambahkan, BPBD Provinsi NTT telah membuat kajian risiko terhadap ancaman-ancaman di beberapa daerah dan bagaimana memastikan ancaman-ancaman tersebut diketahui masyarakat melalui sosialisasi edukasi. Salah satu upayanya yakni dengan pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana). Hal ini untuk memastikan ancaman bahaya sedini mungkin dapat diketahui dan jatuhnya korban jiwa dapat ditekan. (Red)