Gempa 4,4 SR dengan pusat gempa di darat pada kedalaman 4 kilometer pada jarak 52 kilometer utara Kebumen. Pusat gempa yang dangkal dengan kondisi tanah gembur di Banjarnegara menyebabkan kerusakan cukup parah di wilayah Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan persnya, Rabu malam, mengatakan, data sementara yang berhasil dihimpun BPBD Banjarnegara, gempa menyebabkan 2 orang meninggal dunia, 21 orang luka dan 316 rumah rusak.
KLIK: Ini Jalur Alternatif Saat Penutupan Jalan di Berastagi
Korban meninggal atas nama Asep, 13 tahun, siswa kelas 5 SD warga Desa Kasinoman, dan Ny. Kasri, 80 tahun, warga Dusun Bakalan, Desa Kasinoman. Sebanyak 21 orang luka-luka, kini dirawat di Puskesmas dan di rumah sakit daerah.
Korban sebagian besar disebabkan tertimpa oleh bangunan yang roboh.
Kerusakan rumah rusak sebanyak 316 unit yang tersebar di Desa Kasinoman 217 unit rumah, Desa Kertosari sebanyak 62 unit rumah, dan Desa Plorengan 37 unit rumah.
Diperkirakan jumlah rusak bertambah mengingat belum semua rumah rusak didata, baik rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan. Pendataan masih dilakukan oleh petugas gabungan.
Bangunan umum yang rusak meliputi satu bangunan masjid di Desa Plorengan, masjid di Desa Kertosari, masjid di Desa Kasinoman, mushola di Desa Kasinoman, dan gedung SMKN 2 Kalibening.
Gempabumi di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Rabu 18 April2018, pukul 13.28 WIB, merusak ratusan bangunan. [Foto BNPB|Rienews.com]
Sebanyak 180 personil tim gabungan dari BPBD Banjarnegara bersama TNI, Polri, Basarnas, PMI, SKPD, relawan dan masyarakat melakukan evakuasi dan penyelamatan korban gempa.
Posko tanggap darurat, dapur umum, pos kesehatan, dan pos pengungsian telah didirikan di Kecamatan Kalibening. Pos pengungsian didirikan di 4 desa yang di bagi beberapa titik di masing-masing desa.
BPBD Provinsi Jawa Tengah dan BPBD yang berdekatan dengan Banjarnegara mengirimkan bantuan dan personil. Tim Reaksi Cepat BNPB melakukan pendampingan BPBD. Posko BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD. Pendataan dan koordinasi masih terus dilakukan.
Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan tidak terpancing pada isu-isu menyesatkan. Hingga saat ini BMKG melaporkan tidak ada gempa susulan.
Kebutuhan mendesak yang diperlukan adalah permakanan, air bersih, MCK, relawan untuk membantu membersihkan lingkungan, trauma healing, dan kebutuhan dasar lainnya. (Red)