“Mungkin nanti ada yang beda. Jadi baik kesamaan maupun perbedaan harus menjadi kaum muslim untuk terbiasa toleran, tasamuh,” pesan Haedar.
Ia berharap Kalender Islam Global segera diterima semua kalangan. Sebab kalender ini mendesak untuk disepakati untuk mengurangi perbedaan-perbedaan karena masalah penentuan waktu.
“Ini adalah utang peradaban Umat Islam. Umat Islam kan dengan perintah iqra’ (bacalah) harus menjadi umat dan bangsa yang berpikir,” jelas Haedar.
Apabila ada persamaan maupun perbedaan, Haedar berharap tidak menghilangkan makna penting ibadah Puasa Ramadan, Idulfitri, Iduladha untuk melahirkan dan pengalaman keislaman yang lebih baik.
“Kalau berbeda malah tidak perlu ribut, termasuk di media sosial. Apalagi saling menghujat dan saling menyalahkan, yang membuat nilai ibadahnya berkurang,” pesan Haedar.
Artikel lain
Pakar Unair, Polio Meningkat karena Imunisasi Selama Covid-19 Menurun
Bantu Hitung Suara Pemilu, DKPP Ingatkan Kredibilitas Sirekap
Ini Deretan Tantangan Pemilih Difabel dalam Pemilu 2024
Ibadah yang dijalankan oleh Umat Islam diharapkan semakin memperkaya spiritualitas, kesalihan, serta memperluas relasi sosial sesama. Selain itu, umat juga diharapkan saling toleran, bersatu dalam keragaman, serta membawa kemajuan bangsa. (Rep-04)