2.021 Warga Tanah Laut Terdampak Banjir
Sebanyak 2.021 jiwa yang tersebar di Kecamatan Batu Ampar, Kecamatan Kintap, dan Kecamatan Panyipatan, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan terdampak banjir yang terjadi pada Sabtu 11 September 2021.
Banjir terjadi karena intesitas hujan yang tinggi sejak Jumat 10 September 2021.
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Tanah Laut, dampak banjir di Kecamatan Batu Ampar menyebabkan 75 unit rumah terendam dan 232 jiwa terdampak. Di Kecamatan Kintap, 1.789 jiwa terdampak dan 544 unit rumah terendam banjir. Ketinggian air di Kecamatan Kintap mencapai 50 sentimeter. Sedangkan di Kecamatan Panyipatan, dilaporkan banjir berangusr surut.
“Untuk sementara belum ada warga yang diungsikan,” kata Esty, Pusdalops BPBD Kabupaten Tanah Laut.
Banjir juga menyebabkan tanggul di Desa Benua Tengah, Kecamatan Takisung, jebol. Hal ini mengakibatkan rumah warga terendam. “Curah hujan tinggi yang terjadi semalaman, sejak kemarin (10/9), sehingga tanggul tidak kuat menahan luapan air,” tutur Esty.
BPBD Tanah Laut masih terus melakukan pendataan dan pemantauan kondisi terkini di lapangan.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menjelaskan, data BNPB mencatat bencana Hidrometeorologi masih mendominasi sepanjang Agustus 2021.
Hujan intensitas tinggi menjadi salah satu pemicu kejadian banjir dengan frekuensi cukup tinggi, khususnya di wilayah Kalimantan Selatan.
BMKG telah mengeluarkan peringatan dini untuk wilayah Kalimantan diprediksi akan memasuki musim hujan pada bulan September 2021. Hal ini berpengaruh pada meningkatnya potensi kejadian bencana hidrometeorologi basah di wilayah tersebut.
Peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG tersebut juga diinformasikan oleh BPBD Kabupaten Tanah Laut kepada masyarakat di wilayahnya melalui pesan singkat dan media sosial.
“Kami selalu bagikan informasi peringatan dini tersebut kepada masyarakat melalau grup WhatsApp dan media sosial secara rutin,” pungkas Esty. (Rep-02)






