RIENEWS.COM – Peran Indonesia di mata dunia telah diupayakan pemerintah saat ini, salah satunya melalui kerja sama negara selatan-selatan. Dalam Debat Ketiga Pilpres 2024 pada 7 Januari 2024 lalu, ketiga capres juga angkat bicara tentang bagaimana meningkatkan dan optimalisasi arah gerak untuk negara selatan-selatan.
Sayangnya, ketiga capres melupakan adanya Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) atau Indonesian AID. Lembaga itu bertujuan untuk mengelola kerja sama pembangunan internasional dalam bentuk bantuan untuk pemerintah asing.
“Jika Pak Anies, Pak Ganjar, dan Pak Prabowo ingin Indonesia lebih punya peran dalam kerja sama selatan-selatan, Saya kira akan jauh lebih bermakna, setidaknya menyebutkan instrumennya, lewat LDKPI ini. Jadi menurut saya, kerja sama selatan-selatan ini bisa ditingkatkan melalui lembaga ini,” tutur Dosen Hubungan Internasional UGM, Prof. Poppy Sulistyaning Winanti, Selasa, 23 Januari 2024.
Menurut dia, secara ekonomi Indonesia sudah memiliki kekuatan tersendiri. Saat ini waktu bagi Indonesia untuk memperkuat peran dengan memberikan bantuan dan arahan pada negara lain.
Debat Ketiga Pilpres itu mengangkat tema “Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional dan Geopolitik”. Menurut Poppy, kondisi sekarang kembali 10 atau 9 tahun terakhir politik luar negeri Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
“Bisa kami lihat dalam masa kepemimpinannya, kebijakan politik luar negeri Indonesia seringkali menempatkan politik luar negeri untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan nasional,” kata Poppy.
Kebijakan itu dinilai menguntungkan dan potensial karena dapat mendongkrak ekonomi dan memenuhi kebutuhan dalam negeri. Di sisi lain, peran Indonesia di mata dunia justru belum terlihat. Sedangkan untuk menjadi negara maju, Indonesia harus memberikan peran penting juga untuk dunia internasional.
Artikel lain
Pansus Pertimbangkan RUU Kelautan Menjadi Omnibus Law
Pajak Hiburan Berubah, Kemenparekraf Tampung Aspirasi Pelaku Parekraf