“Saya harap melalui kader PKK yang menjadi garda terdepan bisa turun langsung, edukasi keluarga sasaran, hadir dari pintu ke pintu, data bayi serta balita. Ini tanggung jawab kita bersama untuk generasi Indonesia sehat dan unggul masa depan,” harapnya.
Staf Ahli Bidang Penguatan Ketahanan Pangan Keluarga TP PKK Pusat, Yane Ardian Bima Arya menjelaskan, pelaksanaan Advokasi dan Sosialisasi Imunisasi Nasional untuk penurunan angka anak dengan zero dose merupakan kerja sama Kementerian Kesehatan bersama NGO Gavi melalui program zero-dose immunization program (ZIP). Di mana program ini pemberian imunisasi di usia 12 bulan sampai 5 tahun bagi anak, dan balita yang belum mendapatkan imunisasi.
“PKK sebagai perpanjang tangan Kemenkes hadir di lima provinsi, Sumbar, Riau, Jabar, Papua Tengah dan hari ini di Kota Binjai mewakili Sumut. Jadi besar harapan kami Kota Binjai ini memiliki perfomance dan saling dukung untuk penurunan angka zero dose,” katanya.
Yane mengatakan, pemberian imunisasi sangat penting bagi anak, karena anak yang tidak diimunisasi berisiko tinggi terserang penyakit berbahaya seperti difteri, pertusis, dan tetanus (DPT). Hal ini berdampak pada resiko tumbuh kembang anak sejak dini.
Wali Kota Binjai, Amir Hamzah menyambut baik Adovaksi dan Sosialisasi Imunisasi Nasional untuk penurunan angka anak dengan zero dose di Kota Binjai. Menurutnya, ini sebagai bentuk perhatian dan dukungan kepada warga masyarakat Kota Binjai.
Artikel lain
Bobby Siapkan Formulasi Turunkan Harga Tiket Pesawat Hingga 25 Persen
Jual Beli Pulau Indonesia, DPR Tegaskan Tidak Boleh Diperjualbelikan
Kisah Surya Sebagai ‘Anak Kebon’ di Hadapan Pensiunan PTPN IV Pabatu
Dikatakan Amir, berbagai langkah dilakukan Pemko Binjai untuk meningkatkan cakupan imunisasi bagi masyarakat seperti pemetaan anak-anak yang masuk zero dose, penguatan posyandu dan puskesmas serta kolaborasi lintas sektor baik pendidikan maupun tokoh agama. (Rep-01)