RIENEWS.COM – Gubernur Sumatera Utara Muhammad Bobby Nasution merancang pembelajaran lima hari bagi sekolah menengah atas/kejuruan (SMA/SMK), baik negeri maupun swasta.
Kepala Dinas Pendidikan Sumut Alexander Sinulingga menjelaskan, penerapan pembelajaran lima hari mulai berlaku pada tahun ajaran 2026/2027. Saat ini, Dinas Pendidikan Sumut masih melakukan kajian untuk menerapkan program tersebut.
Menurut Alexander, bahwa sekolah lima hari merupakan visi misi Gubernur Sumut, dan pelaksanaannya berada di Satuan Pendidikan di Dinas Pendidikan Provinsi Sumut.
“Paling cepat pelaksanannya tahun ajaran baru 2026/2027,” tegas Alexander.
Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Sumut mendukung rencana penerapan lima hari sekolah. Hal tersebut dinilai sangat baik untuk pengembangan karakter para siswa. Materi pelajaran yang disampaikan juga lebih padat dengan adanya penambahan jam pelajaran.
“Sekolah lima hari tersebut sebelumnya sudah pernah dilaksanakan di Kota Medan. Ada penambahan jam belajar dengan mamadatkan pelajaran, sehingga lebih terstruktur dan intensif. Menurut saya itu bagus ya, Senin sampai Jumat anak-anak berada di sekolah, dan Sabtu anak-anak bisa mengembangkan dirinya,” kata Ketua Bidang Organisasi BMPS Sumut, Hasan Basri di sela-sela acara Konsolidasi Wilayah dan Penandatanganan Pakta Integritas dalam Mendukung Penerimaan Siswa Baru yang disaksikan Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Sumut Effendy Pohan yang dilaksanakan di Hotel Grand Mercure, Medan, Rabu, 14 Mei 2025.
Dengan adanya penambahan jam belajar, kata Hasan Basri, maka program Presiden RI Prabowo Subianto yakni Makan Bergizi Gratis (MBG) bisa lebih efektif. Anak-anak pulang sekolahnya lebih lama, mendapatkan makan siang.
Artikel lain
Gubsu Bobby Nasution: GAMKI Mitra Strategis Membangun Ruang Kolaborasi
Wagub Sumut Surya Ajak Semua Pihak Berkolaborasi Tangani Masalah Jalan
Bea Cukai Arab Sita 1000 Bungkus Rokok dari Jemaah Haji Indonesia