Solat Idul Fitri 1445 H Stadion Pandan Arang, Khatib Singgung Situasi Terkini Bangsa

Solat Idul Fitri 1445 H Stadion Pandan Arang, Boyolali, Jawa Tengah, imam dan khatib Muhammad Bari singgung situasi terkini bangsa. Foto Rienews.com.
Solat Idul Fitri 1445 H Stadion Pandan Arang, Boyolali, Jawa Tengah, imam dan khatib Muhammad Bari singgung situasi terkini bangsa. Foto Rienews.com.

Al Mujaahiduss man jaahada nafsahu fii thoo’atillah.  

Mujahid adalah orang yang berjihad memperbaiki dirinya dalam ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Kedua: Jihadusy Syaithon (Jihad melawan syaithon)

Tingkatan pertama, jihad tidak mengikuti langkah-langkah dn syahwat nafsu syaithon.

Dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan; karena sesungguhnya setan itu adalah musuh nyata bagimu. (QS. Al Baqarah 2/168).

Sesungguhnya setan itu hanya menyuruh kmu berbuat jahat dan keji. (QS. Al Baqarah 2/169).

Tingkatan kedua, menjadikan syaithon sebagai musuh yang nyata dalam hidup manusia berbangsa, bernegara dan beragama.

Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh (mu), karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala. (QS. Al Fathir 35/6).

Yang harus dipahami adalah syaithon itu memiliki generasi dan terus berevolusi serta bergerak silih berganti dari semua arah kehidupan manusia.

Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelak) yang menyia-nyiakan solat dan mengikuti hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan. (QS. Maryam 19/59).

Tingkatan ketiga, mempersenjatai diri dengan memperkuat kesabaran dan keyakinan.

Dan Kami jadikan di antara merek itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka yang meyakini ayat-ayat Kami. (QS. As-Sajdah 32/24).

Ayat ini memberitahukan bahwa kepemimpinan dalam Islam bisa dicapai dengan dua cara, pertama; dengan kesabaran agar tidk terjebak dalam keinginan hawa nafsu (syahwat) syaithon. Kedua; dengan keyakinan agar tidak bersikap ragu, syubhat, dan gegabah mengambil keputusan.

Ketiga: Jihadul Kuffar wal munafiqquun

Jihad melawan perilaku kufur dan perislaku nifaq (munafiq). Jihad ini sangat urgen, penting karena ini sedang terjadi dan akan terus terjadi dalam kehidupan kita berbangsa, bernegara dan beragama, yang akan menghancurkan dan memutarbalikkan kebenaran Islam dan akan menjadikan kaum muslim menjadi ragu terhadap syari’at agamanya dan menjadi lemah ghiroh perjuangannya. Na’uudzubillah min dzaalik.

Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orangs-orang kafir dan orang-orang munafik, dan bersikaplah keras terhadap mereka. (QS. At Taubah 9/73, dan QS. At Tahrim 66/9).

Keempat: Arbabuzh zhulmi wal bida’wal munkarot

Ibnsu Qoyyim menyebutkan jihad ini memiliki tiga tingkatan. Pertama, melawan dengan tangannya (kekuasaannyas) bagi siapa yang memmpunyai kemampuan merubahs dengan kekuasaan. Keduan, melawan dengan lisan (nasihat) bagi yang mempunyai kemampuan merubah dengan lisan.

Ketiga, melawan dengan hati, yakni mengingkari semua kezaliman, bid’ah dan kemungkaran sekaligus mendoakan agar mendapat hidayah.

Artikel lain

Peta Jalan UMKM Sumatera Utara, Enam Indikator Strategis

Gedung YLBHI di Menteng Jakarta Pusat Terbakar

Pidato Lengkap Anies di Sidang Sengketa Pilpres 2024: Kita di Persimpangan yang Kritis

Ya Rob ya Tuhan kami. Untuk-Mu segala puji yang menyamai nikmat-Nya, dan keutamaan-Nya, yang sebanding dengan keagungan dan kemuliaan-Nya.

Ya Rob, ampunilah dosa kami, dosa orang tua kami, dosa kaum muslimin dan muslimat, yang masih hidup maupun yang telah wafat. Aamiin. (Rep-02)