Status Gunung Anak Krakatau Siaga, Warga Diminta Waspada

Erupsi Gunung Anak Krakatau pada 22 Desember 2018. [Print Screen | Rienews]

Gunung Anak Krakatau adalah gunung api strato tipe A dan merupakan gunung api muda yang muncul dalam kaldera, pasca-erupsi paroksimal tahun 1883 dari kompleks vulkanik Krakatau.

Aktivitas erupsi pasca-pembentukan dimulai sejak tahun 1927, pada saat tubuh gunung api masih di bawah permukaan laut. Tubuh Anak Krakatau muncul ke permukaan laut sejak tahun 1929.

Sejak saat itu dan hingga kini Gunung Anak Krakatau berada dalam fasa konstruksi (membangun tubuhnya hingga besar).

Saat ini Gunung Anak Krakatau mempunyai elevasi tertinggi 338 meter dari muka laut (pengukuran pada September 2018).

Karakter letusannya adalah erupsi magmatik yang berupa erupsi ekplosif lemah (strombolian) dan erupsi efusif berupa aliran lava.

Pada tahun 2016 letusan terjadi pada 20 Juni 2016, sedangkan pada tahun 2017 letusan terjadi pada tanggal 19 Februari 2017 berupa letusan strombolian.

Sejak tanggal 29 Juni 2018, Gunung Anak Krakatau kembali meletus hingga tanggal 22 Desember  berupa letusan strombolian, yang menyebabkan terjadinya tsunami. (Rep-03)