Pada 2017, perusahaan juga terus memperkuat komitmen untuk menyediakan lapangan pekerjaan kepada masyarakat di sekitar operasional
Tambang Emas Martabe. Sebanyak 74 persen karyawan adalah masyarakat lokal. Terkait dengan program keberagaman gender yang sedang diterapkan, sebanyak 93 persen karyawan telah mengikuti pelatihan dan sepanjang tahun terdapat 39% karyawan perempuan dari total rekrutmen.
“Fokus terhadap pengembangan masyarakat pun terus kami lanjutkan yakni untuk sektor kesehatan, pendidikan, pengembangan ekonomi lokal, infrastruktur dan pertanian. Beberapa infrastruktur besar juga kami selesaikan seperti auditorium publik Sopo Daganak yang sekaligus menjadi satu-satunya di Tapanuli Selatan seluas 4.431 m2 dan berkapasitas 500 orang,” kata Tim Duffy.
Produksi
Terkait dengan produksi, Tambang Emas Martabe mencatatkan rekor 355.000 ounce emas dengan All-in Sustaining Cost (AISC) US$405 per ounce.
Strategi eksplorasi perusahaan juga agresif dan menghasilkan tambahan cadangan yang luar biasa mencapai 4,8 juta ounce emas.
Senior Manager Corporate Communications PT. Agincourt Resources Katarina Siburian Hardono mengatakan, perusahaan meyakini bahwa penerbitan Laporan Keberlanjutan secara rutin dapat meningkatkan kepercayaan dan dukungan para pemangku kepentingan terhadap operasional serta menentukan keberhasilan jangka panjang Tambang Emas Martabe.
“Laporan Keberlanjutan juga merupakan cerminan langsung dari nilai-nilai inti perusahaan kami yakni GREAT (Pertumbuhan), Respect (Penghormatan), Excellence (Keunggulan), Action (Aksi Nyata), dan Transparency (Transparansi). Peringkat Emas ini turut menjadi afirmasi atas komitmen kuat perusahaan untuk tumbuh dan berkembang bersama seluruh para pemangku kepentingan. Kami juga akan terus meningkatkan performa kepedulian demi keberlanjutan operasional Tambang Emas Martabe dan masyarakat di sekitarnya,” pungkasKatarina.
Asia SR Rating 2018 merupakan pemberian penghargaan yang diselenggarakan oleh National Center for Sustainability Reporting menggantikan Sustainability Reporting Awards (SRA) yang telah diselenggarakan sejak 2015.
Asia SR Rating 2018 bertema Towards Greater Transparency and Accountability, diikuti Indonesia tercatat 38 perusahaan, Bangladesh 2 perusahaan, Malaysia 7 perusahaan, Singapura 4 perusahaan, dan Filipina 5 perusahaan.
Tim penilai terdiri dari 80 orang spesialis laporan keberlanjutan yang juga merupakan akademisi dari berbagai universitas dalam dan luar negeri. (Red)