RIENEWS.COM – Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Dr. Fajar Junaedi mengkritik periklanan Indonesia. Menurutnya, iklan di Indonesia secara etika tidak maju-maju. Hal ini disampaikan Fajar menghadiri launching empat buku; Cermin Pariwara Indonesia (CPI), Kritik Iklan (KRIK), Front Pembela Iklan, dan Lika Liku Luka Iklan, yang diterbitkan mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi UMY, konsentrasi advertising angkatan 2017.
“Kita lihat praktik periklanan di Indonesia secara etika tidak maju-maju, tetapi secara kreatif majunya luar biasa,” imbuh Fajar, Rabu 16 Mei 2018, di di Langgeng Art Foundation.
Fajar menyoroti konten iklan yang dikeluarkan oleh lembaga pendidikan perguruan tinggi yang dirasa tidak mencerminkan etika yang baik dengan memberikan jaminan pekerjaan bagi mahasiswa ketika lulus, kelak. Hal yang sama juga terjadi pada iklan-iklan klinik pengobatan yang menjamin kesembuhan bagi pasien yang datang berobat ke tempat itu. Atas dasar fenomena seperti di atas, ia menyebut sebagai bentuk tahayul gaya baru.
Baca Berita: