BNPB Kerahkan Sumber Daya Tangani Pascagempa 7,2 SR Halmahera Selatan

Dampak gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, pada Minggu sore, 14 Juli 2019. [Foto BNPB | Rienews]

Baca Berita:

Tim Basarnas Medan Berhasil Temukan Nenek Lamlam

Pemkab Karo Bangun 4 Lapangan Olah Raga di Samura

Kerusakan terbesar berada di Kecamatan Gane Barat Selatan dengan 542 unit rusak berat, Kepulauan Joronga 287, Gane Barat 203, Gane Timur Selatan 116, Bacan Timur Tengah 72, Bacan Timur Selatan 8, dan Bacan Timur 2.

BPBD mencatat 73 desa di 11 kecamatan terdampak akibat gempa yang terjadi pada, Minggu 14 Juli 2019,  pukul 16.10 WIB tersebut.

Tidak hanya kerusakan, tetapi juga korban meninggal dunia, luka-luka maupun pengungsian.

Ke-11 kecamatan terdampak gempa, Kecamatan Bacan, Bacan Timur, Bacan Timur Tengah, Bacan Timur Selatan, Gane Barat Selatan, Gane Barat, Bacan Barat, Gane Barat Utara, Kepulauan Joronga dan Kecamatan Gane Timur Tengah.

“Hanya Kecamatan Bacan Barat yang teridentifikasi terdampak minor yaitu 3 unit fasum rusak berat,” kata Agus.

Data BPBD Provinsi Maluku Utara per Rabu 17 Juli 2019, mencatat 13.250 KK atau 53.076 jiwa mengungsi.

“Pengungsian tersebar di 10 kecamatan. Sementara itu, korban luka berat 32 orang dan luka ringan 97. Terkait dengan korban meninggal dunia, sebelumnya diberitakan berjumlah 6 orang, BNPB telah melakukan konfirmasi dengan posko terhadap kepastian jumlah korban tersebut. Hasil konfirmasi menjelaskan bahwa menyebutkan ada satu korban dengan dua nama yang berbeda.  Setelah selesai pendataan ulang korban meninggal dunia rilis posko mencatat 5 korban meninggal dunia,” jelas Agus. (Rep-02)