Bupati mengungkapkan, sudah berulangkali berkoordinasi dnegan BBPJN dalam mengatasi banjir di badan jalan KM 60 di Desa Raya yang meliputi Kabanjahe-Berastagi. Sebab, kata Terkelin, Pemerintah Kabupaten Karo selalu disalahkan. Padahal, BBPJN belum maksimal mengatasi banjir di badan jalan nasional tersebut.
“Kita sangat mengharapakan khusus di kawasan jalan KM 60 Kabanjahe-Berastagi ini, bebas dari banjir paling tidak di pengujung tahun menyambut Natal 2018 dan Tahun Baru kawasan itu tidak ada lagi cerita banjir,” tegas Terkelin Brahmana.
Menurut Terkelin Brahmana, saat Simon Ginting menjabat PPK pada BBPJN, tidak pernah terjadi genangan air di badan jalan nasional,KM 60.
“Di era Simon Ginting ditugaskan BBPJN sebagai PPK di jalan nasional itu, hampir tidak pernah terjadi banjir. Kok, sekarang malah menjadi sering banjir, di mana salahnya,” kata Terkelin.
Pengawas Pekerjaan Pemeliharaan Drainase Jalan Nasional BBPJN, Rudi Tambunan menyatakan kesiapannya mengerahkan alat berat. Hanya saja, kata Rudi, pengerahan alat berat tersebut lebih dulu disampaikan kepada atasannya.
“ Saya yakin penggorekan parit menggunakan alat berat pasti terlaksana. Karena banjir di depan Hotel Sweet Pakar ini sudah lama menjadi masalah. Kita tunggu sajalah, mudah-mudahan dalam seminggu ini banjir yang sering terjadi di kawasan ini segera dapat teratasi, paling tidak habis kontrak kerja 15 Desember mendatang masalah banjir ada solusinya,” kata Rudi Tambunan.
Anggota DPRDKaro Thomas Joverson mendukung sikap Bupati Karo dalam mengatasi banjir di badan jalan nasional.
“Karena parit yang menyebabkan permasalahan banjir selama ini. Kalau dikorek lebih dalam lagi air yang mengalir melalui drainase akan menjadi lancar, tidak ada lagi parit yang sumbat,” kata Thomas.
Senada dengan Bupati Karo, dua warga Kabanjahe-Berastagi, Lopiga Ketaren dan Dison Girsang meminta BBPJN segera mengambil langkah serius penanganan banjir di kawasan pemukiman mereka.
“Kalau perlu lahan tempat pembuangan sampah atau limbah parit silakan gunakan lahan saya yang berada di tepi jalan,” kata Dison Girsang. (Rep-01)