Dengan kehati-hatian, katanya, strategi mitigasi yang matang, dan kolaborasi lintas sektor, kebijakan ini berpotensi menjadi momentum kebangkitan industri Indonesia.
“Perbaikan regulasi, kebijakan, dan lingkungan investasi harus menjadi prioritas agar industri dalam negeri tetap tumbuh,” sebut Politisi Fraksi PKB tersebut.
Kebijakan Presiden Prabowo penghapusan kuota impor merupakan respons terhadap kebijakan tarif proteksionis yang dikeluarkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Menurut Anggia, kebijakan Trump ini bertujuan menyeimbangkan defisit dagang AS sehingga berdampak luas terhadap mitra dagang utama, termasuk Indonesia.
Anggia mendukung langkah pemerintah menempuh jalur negosiasi, dan mendukung langkah konkret seperti mengurangi hambatan impor dan meniadakan kuota demi menciptakan “win-win solution”.
“Hubungan perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat selama ini sangat erat. Oleh karena itu, Indonesia harus cepat menyikapi agar tidak berdampak negatif pada hajat hidup orang banyak,” ujarnya.
Presiden Prabowo Subianto memerintahkan hapus kuota impor atas komoditas hajat orang banyak di antaranya impor daging, dan menekankan bahwa peraturan teknis (Pertek) kementerian harus atas seizin presiden.
Artikel lain
Suara Ibu Indonesia: Lindungi Mahasiswa dan Batalkan UU TNI
Respons Revisi UU TNI, Connie Bakrie Tulis Surat Terbuka kepada Panglima TNI
Bareskrim Turunkan Tim Usut Teror ke Tempo, Setri: Teror Ini Metode Berbeda
“Siapa saja boleh impor. Mau impor apa, silahkan buka saja. Rakyat kita juga pandai kok, iya kan. Bikin kuota-kuota, abis itu perusahaan A, B, C, D yang hanya ditunjuk. Hanya dia boleh impor, enak saja,” kata Preside Prabowo Sarasehan Ekonomi yang dihadiri ekonom dan pengusaha di Menara Mandiri, Jakarta pada Selasa, 8 April 2025. (Rep-02)
Sumber: DPR RI