“Sangatlah starategis karena yang kita bicarakan dalam focus group discussion ini, terkait dengan hal-hal yang mendasar karena menyangkut dengan kepribadian kita sebagai bangsa Indonesia, yang berdaulat, bermartabat, dan berkarakter Pancasila,”kata di forum Focus Group Dicscussion (FGD) Pembentukan Gugus Tugas Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM), dihadiri Guru Besar FISIP Universitas Indonesia, Prof. Dr. Paulus Wirutomo, Rabu 8 November 2017, di Grand Mutiara Hotel, Berastagi.
Untuk mewujudkan Nawacita Pemerintahan Jokowi-JK, kata Terkelin, Gerakan Nasional Revolusi Mental telah dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional ( RPJM) 2014-2109.
“Sebagai Gerakan Revolusi Mental melibatkan semua simpul-simpul perubahan, baik para penyelenggara negara maupun seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama dan bergandengan tangan mengembangkan dan mendokumentasikan perubahan-perubahan dalam aspek kehidupan berbangsa, bermasyarakat dan bernegara. Termasuk di dalamnya melestarikan produk-produk seni, kreatifitas, dan warisan budaya,” ujar Terkelin.
Ditambahkannya, mewujudkan hal tersebut, bangsa Indonesia harus mencapai tiga tujuan dari Gerakan Nasional Revolusi Mental.
“Pertama, mengubah cara pandang, cara pikir, sikap, perilaku dan cara kerja yang berorientasi pada kemajaun dan kemoderenan. Kedua, membangkitkan kesadaran dan membangun sikap optimistik dalam menatap masa depan Indonesia sebagai negara yang berkekuatan besar yang berprestasi tinggi, menjadi bangsa maju dengan pondasi “Pilar Trisakti”. Ketiga, mewujudkan Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi, dan berkepribadian yang kuat melalui pembentukan manusia Indonesia yang baru dan unggul,” pungkas Terkelin dalam sambutan di FGD Pembentukan Gugus Tugas GNRM. (BAY)