KALBAR  

Operasi Pasar Cara Pemkab Kubu Raya Tekan Lonjakan Harga Jelang Nataru

Bupati Kubu Raya Sujiwo secara simbolis menyerahkan paket sembako kepada pihak Gereja Paroki Santo Agustinus pada pelaksanaan Operasi Pasar di Aula Gereja Paroki Santo Agustinus, Desa Parit Baru, Senin, 8 Desember 2025. Foto Istimewa.
Bupati Kubu Raya Sujiwo secara simbolis menyerahkan paket sembako kepada pihak Gereja Paroki Santo Agustinus pada pelaksanaan Operasi Pasar di Aula Gereja Paroki Santo Agustinus, Desa Parit Baru, Senin, 8 Desember 2025. Foto Istimewa.

RIENEWS.COM – Menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, kembali turun tangan menstabilkan harga.

Bupati Kubu Raya Sujiwo pada Senin, 8 Desember 2025, secara resmi membuka operasi pasar di Aula Gereja Paroki Santo Agustinus, Desa Parit Baru. Operasi pasar ini sebagai upaya menekan inflasi sekaligus meringankan beban umat yang akan merayakan hari besar keagamaan.

Sujiwo menyatakan, ini merupakan operasi pasar kedua digelar Pemkab Kubu Raya melalui Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP). Sebelumnya, kegiatan serupa dilaksanakan di Gereja Paroki Santo Fidelis.

Langkah ini, tegas Bupati Kubu Raya itu, menjadi kunci penting dalam menjaga stabilitas harga di tengah tingginya permintaan masyarakat pada momentum keagamaan.

“Setiap kita menghadapi atau menjelang Natal dan Tahun Baru, Imlek, Idul Fitri dan hari besar keagamaan lainnya, terjadi peningkatan permintaan pasar yang luar biasa. Harus kita imbangi dengan operasi pasar. Jika tidak akan terjadi inflasi,” ujar Sujiwo.

Ditegaskannya, negara wajib hadir untuk semua umat beragama. Karena itulah Pemkab Kubu Raya memilih langsung masuk ke gereja-gereja agar umat Nasrani yang akan merayakan Natal dan Tahun Baru merasakan manfaatnya secara langsung.

“Kemarin kita sudah ke Paroki Ambawang. Ini titik kedua di Santo Agustinus, lalu kita akan lanjut lagi ke Ambawang Kuala dan beberapa titik lainnya yang masyarakat Nasraninya cukup banyak,” katanya.

Dalam operasi pasar tersebut, Pemkab Kubu Raya memberikan subsidi sebesar Rp21 ribu untuk setiap paket kebutuhan pokok. Tidak hanya itu, Bupati Sujiwo menambahkan subsidi pribadi sebesar Rp25 ribu untuk 200 pembeli pertama.

“Jadi hampir Rp50 ribu total subsidinya. Jika sudah cukup 200 orang, maka subsidinya kembali seperti awal,” ungkapnya.

Hari Raya Keagamaan

Sujiwo mengungkapkan, Pemkab Kubu Raya akan terus menggelar operasi pasar setiap menjelang hari besar keagamaan. Masyarakat di Kubu Raya yang terdiri dari penganut Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Buddha hingga Konghucu.