Pakar Kebencanaan: Tahun 2020 Perubahan Iklim Ekstrem Masih Terjadi

Rahmawati Husein, MCP, Ph.D.

RIENEWS.COM – Pakar kebencanaan dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Rahmawati Husein, MCP, Ph.D., menyebutkan bahwa perubahan iklim secara ekstrim tengah menjadi fokus pembahasan di seluruh dunia. Indonesia tengah merasakan dampak perubahan iklim yang ekstrem.

Pergantian dan durasi musim berubah dan sulit untuk diprediksi. Seperti curah hujan yang tinggi dan lama, kekeringan panjang yang menyebabkan kebakaran di beberapa negara. Serta kekuatan badai yang juga semakin meningkat.

Sepanjang tahun 2019 lalu, perubahan iklim mendominasi terjadinya bencana alam di Tanah Air. Berbagai pihak harus melakukan gerakan secara terpadu dan masif.

“Perubahan iklim sudah menjadi perhatian di seluruh dunia. Indonesia pun merasakan itu. Meningkatnya kejadian bencana 15 sampai 30 persen dari adanya perubahan iklim. Kalau di Indonesia tahun 2019 lalu, bencana didominasi berkaitan dengan iklim sebanyak 99 persen dari data yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB),” ujar Rahmawati Husein, Selasa 7 Januari 2020.

Baca Berita:

Crash Program, 10 Napi Rutan Kabanjahe Bebas Bersyarat

Gempa Simeulue-Aceh, BNPB Tegaskan Kerusakan Kecil

Ia mengatakan bahwa pada tahun 2020 ini, diprediksi tidak akan jauh beda. Yaitu bencana terjadi karena perubahan iklim.

Wakil Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PP Muhammadiyah ini juga menyebutkan bahwa permasalahan ini tidak hanya dapat diselesaikan oleh satu pihak saja. Namun perlu dukungan dari berbagai lapisan masyarakat. Tetapi pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan hukum yang tepat dalam pengendalian tata ruang dan tata guna lahan.

“Lahan itu kalau tidak ditata, orang akan seenaknya. Misalnya untuk kelapa sawit semua, akhirnya kebakaran. Jadi pemerintah harus melalui intervensi kebiijakan dan aturan, aturan untuk mengatur dan aturan untuk penegakan hukum menjadi sangat penting,” imbuhnya.