SENI  

Pameran Arsip Moesoem Pers Jogjakarta: Bicara Revolusi Kemerdekaan hingga Pasca-Reformasi di UII

Pameran Arsip Moesoem Pers Jogjakarta, Bicara Revolusi Kemerdekaan hingga Pasca-Reformasi di UII.
Pameran Arsip Moesoem Pers Jogjakarta, Bicara Revolusi Kemerdekaan hingga Pasca-Reformasi di UII.

RIENEWS.COM – Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia, Masduki berkolaborasi dengan sejumlah mahasiswa, jurnalis, dan kelompok seniman, menggelar pameran berjudul Pameran Arsip Moesoem Pers Jogjakarta di Perpustakaan Kampus Terpadu UII, Jl. Kaliurang Yogyakarta pada 25 Juni hingga 16 Juli 2024.

Pameran perdana bertajuk ‘Transisi’ ini merupakan hasil kolaborasi yang menyajikan berbagai dokumentasi berita koran Kedaulatan Rakyat dalam bentuk karya seni fotografi, lukisan, linimasa infografis, seni instalasi berupa majalah dinding, dan benda-benda memorabilia milik sejumlah jurnalis KR saat liputan. KR merupakan satu di antara surat kabar legendaris dan tua usianya di Indonesia. Lahir pada 27 September 1945, KR merekam transisi politik Indonesia sejak 1945 hingga 2012 dan sekarang.

Tema Transisi diterjemahkan menjadi empat topik yang menjadi fokus pameran yakni revolusi kemerdekaan 1945-1949, peralihan kekuasaan Orde Lama ke Orde Baru, kerusuhan Mei 1998, dan pengesahan Undang-Undang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta. Contohnya pada masa revolusi kemerdekaan terdapat sejumlah foto yang menggambarkan Presiden Sukarno sedang berdialog secara politis dengan tokoh-tokoh Belanda yang menggambarkan suatu arsip sejarah dalam pemberitaan KR.

Pada masa peralihan Orde Lama ke Orde Baru, surat kabar ini banyak memunculkan iklan dan teks lagu-lagu bernada patriotik pada 1965 dalam bentuk grafis. Tragedi 1998 ditandai dengan banyaknya pemberitaan tentang demonstrasi mahasiswa di sekitar Universitas Gadjah Mada dan Jalan Gejayan. Pada 2012 muncul pemberitaan tentang demonstrasi menuntut pemerintah pusat agar segera mengesahkan Undang-undang Keistimewaan DIY, penolakan pembangunan hotel, dan penolakan pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta.

Sejak Desember 2023, Masduki melibatkan tim kolaborator di antaranya terdiri dari komunitas Inkuiri, komunitas yang memilih kesenian dan kegiatan sebagai cara pembelajaran yang progresif dan kolaboratif. Selain itu proyek ini juga melibatkan Komunitas Lensa Klik 18 dan Redaksi Ilmu Komunikasi UII yang aktif pada bidang fotografi dan jurnalistik, seniman Anang Saptoto, dan sejumah jurnalis. Tim berjibaku mengumpulkan berbagai arsip KR di antaranya karya jurnalistik, iklan lawas yang disimpan di Jogja Library Center. Setelah itu, mereka memotret ulang dan menafsirkannya menjadi karya seni.

Artikel lain

‘Bahaya’ Gawai di Pameran Lamun Selantur

Pameran Lukisan Laila Tifah Bertajuk “Sri”

Syam Terrajana: Pada Ruang yang Bercerita