“Kalau perang ini berlanjut, harga komoditas akan melonjak, biaya impor naik drastis, dan ekspor bisa terganggu. Ujungnya, banyak perusahaan bisa kolaps, terutama dari sektor UMKM dan korporasi yang tidak tahan terhadap tekanan ekonomi global,” tegasnya.
Dijelaskannya, potensi krisis ini bukan hanya berdampak pada sektor riil, tetapi juga akan mengguncang stabilitas sistem keuangan, terutama perbankan BUMN atau Himbara.
Darmadi juga menyoroti tekanan terhadap nilai tukar rupiah dan pasar saham yang mulai terasa akibat ketidakpastian global.
Artikel lain
Dua Kali Terjadi, Ancaman Bom Pesawat Pemulangan Jemaah Haji Jangan Dianggap Sepele
Empat Media Indonesia Resmi Bergabung Sebagai Mitra Penguatan Sahabat AI
Artjog 2025, Program Baru Spotlight Presentasikan Karya Seni Instalasi Reza Rahadian
“Kalau itu terjadi, sebagai negara net importer minyak, beban subsidi kita akan membengkak luar biasa. Ini tentu mengancam ketahanan fiskal dan bisa merusak postur APBN,” kata Darmadi. (Rep-02)
Sumber: DPR RI