Prototipe Anti Pelecehan UGM Juarai Kompetisi ICT di Korsel

Tim Kartini Gama delegasi mahasiswi UGM Yogyakarta, mengikuti kompetisi 2018 UNESCO-UNITWIN ICT & Leadership Advanced Workshop and International Competition di Sookmyung Women’s University, Korea Selatan.[Foto Ist | Rienews]

Tak hanya itu, Teya menyebutkan, seluruh peserta juga memperoleh special lecture tentang Believe in Your Potentials oleh Dr. Hyungjin Lee dan Entrepreneurship for Future Talent oleh Miran Kim (APEC Best Award Grand-Prix Winner). Di samping itu peserta juga berkesempatan melakukan kunjungan ke kantor Amazon di Korea, mempelajari tentang budaya Korea dan praktik membuat langsung gelang tradisonal Korea di Korea Style Hub, serta menikmati pertunjukan musik di NH Art Hall.

Di akhir kegiatan, Teya menjelaskan, setiap tim diminta menyampaikan ide tentang pemberdayaan perempuan yang dapat diterapkan di level pemerintah, sekolah, keluarga, individual serta komunitas lokal maupun internasional dengan menggunakan ICT.

“Tim UGM berhasil meraih best winner dengan mengangkat ide perlindungan tenaga kerja wanita,” kata Teya.

Menurut Teya, timnya mengembangkan prototipe inovasi teknologi bernama HER (Helper Bracelet for Migrant Worker) yang dirangkai menggunakan Arduino Kit. HER merupakan rancangan alat yang didesain untuk membantu para tenaga kerja wanita yang bekerja di sektor domestik yang sangat rentan terhadap tindak kekerasan dan pelecehan.

“Pengembangan prototipe ini terinsipirasi dari banyaknya kasus kematian dan ketidakadilan yang menimpa TKW Indonesia selama mereka bekerja di luar negeri,” jelas Teya.

Dia berharap ide dan desain dari alat ini dapat dikembangkan lebih lanjut untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan di negara-negara berkembang yang selaras dengan Sustainable Development Goals nomor 5 tentang Gender Equality dan juga nomor 8 tentang Decent Work and Economic Growth. (Rep-04 | Rel)